Desakita.co – Sejumlah wilayah di Jombang kini mulai memasuki panen padi.
Dibandingkan saat awal-awal panen, harga gabah kering sawah cenderung turun, semula Rp 7.300 per kilogram saat ini hanya di kisaran Rp 6.200 per kilogram.
Salah satu wilayah yang mulai melakukan panen padi di antaranya di Desa Jantiganggong, Kecamatan Perak.
Sejumlah petani sudah mulai memanen padi. Ada yang menggunakan mesin, ada juga masih memakai tenaga manual.
”Sudah sejak dua minggu atau Februari akhir sudah masuk masa panen,” kata Sumito, salah satu petani kepada Jawa Pos Radar Jombang, Kamis (8/3).
Diakui, pada panen awal Februari lalu, harga gabah kering sawah yang panen manual di kisaran Rp 7.300 per kilogram.
Namun, saat ini harganya merosot di kisaran Rp 6.200 per kilogram. Sementara harga gabah kering sawah yang panennya menggunakan mesin harganya lebih tinggi.
”Pakai mesin kombi sekarang Rp 6.500 per kilogram, sebelumnya Rp 7.500 per kilogram,” tutur dia.
Apakah gabahnya dijual ke Bulog, Sasmito menyebut padinya dijual ke penebas. Biasanya ketika dijual ke penebas harganya juga berbeda.
”Hitungannya per banon 100 atau seluas 1.400 meter persegi ada yang dihargai Rp 5,8 juta,” kata Sumito.
Hal serupa diungkapkan M Rio salah seorang pemilik mesin panen padi. Saat ini dia banyak permintaan dari petani yang menyewa mesin miliknya untuk memanen padi.
”Sewa hitungannya banon 100 itu Rp 300 ribu,” kata Rio.
Diakui, untuk harga gabah menggunakan mesin juga cenderung turun. Meski lebih mahal dibanding dipanen dengan cara manual.
”Pakai mesin gabahnya lebih bersih, makanya harganya lebih bagus dibanding manual, sekarang Rp 6.200 per kilogram gabah dari sawah (gabah kering sawah),” ujar Rio.
Begitu juga dengan gabah kering panen, menurut Rio, saat ini cenderung turun.
”Sekarang 8.300 per kilogram, kalau dua minggu lalu gabah siap giling (gabah kering giling) Rp 9.000 per kilogram,” tutur dia.
Menurut dia, turunnya harga gabah lantaran saat ini sudah memasuki panen raya.
”Pertama karena sudah mulai banyak yang panen, sehingga barangnya juga banyak,” ujar Rio.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang M Rony mengakui, saat ini sebagain wilayah di Jombang memasuki panen padi.
”Di Kecamatan Gudo, Perak, Ngoro dan Bareng serta Ploso sekarang sudah mulai panen,” ujar Rony.
Diakui, karena sudah memasuki panen raya harga gabah juga cenderung turun.
”Harga mulai turun, gabah kering sawah dari semula Rp 8.600 per kilogram menjadi Rp 7.400 per kilogram dan sekarang Rp 6.800 per kilogram,” kata Rony. (fid/naz/ang)