Desakita.co – Hunian sementara (huntara) untuk warga terdampak longsor di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam Jombang, belum bisa ditempati.
Saat ini, baru dua unit yang baru selesai dibangun. Padahal, akhir bulan ini semua pembangunan rumah sementara ditarget rampung.
”Pembangunan huntara terus berporoses, kita gunakan tanah kas desa,’’ ujar Pj Bupati Jombang Sugiat kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin.
Dijelaskan, dari total 12 unit yang akan dibangun, baru 2 unit yang sudah rampung. Sejumlah 12 unit itu untuk 12 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana tanah gerak.
”Saya datang ke sana pada malam 29 Ramadan masih 2 unit. Sekarang Insya Allah sudah bertambah,’’ tambahnya.
Semula, lanjut dia, pembangunan huntara untuk warga terdampak bencana longsor itu awalnya ditarget rampung sebelum lebaran.
Namun pekerjaan molor akibat cuaca ekstrem yang sempat terjadi beberapa kali di Wonosalam. ”Intensitas hujan cukup tinggi memang,’’ papar dia.
Pemkab Jombang melalui BPBD, Dinas PUPR dan Dinas Perkim, terus mengebut pembangunan huntara.
Adapun sumber dana pengerjaannya diambilkan dari belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 50 juta per rumah.
”Kemudian isinya nanti dari Kemensos dan sekarang diupayakan oleh teman-teman Dinsos,’’ jelasnya.
Selain fokus membangun huntara, ia juga mulai memikirkan pembangunan hunian tetap (huntap). Pj menyebut, saat ini tengah mencari lahan untuk pembangunan huntap.
”Lokasi lahan sangat penting karena kita tidak hanya memikirkan letak strategis dan mudah dijangkau oleh warga. Namun tak kalah pentingnya, aman untuk warga,’’ pungkas Sugiat. (ang/bin/ang)