Pemerintahan

Dirikan Gedung Taman Posyandu, Upaya Pemdes Sumberagung Peterongan Jombang Tingkatkan Sektor Pendidikan

×

Dirikan Gedung Taman Posyandu, Upaya Pemdes Sumberagung Peterongan Jombang Tingkatkan Sektor Pendidikan

Sebarkan artikel ini
UNTUK KEMAJUAN PENDIDIKAN: Haris Andi Lesmono Sekdes Sumberagung menunjukkan gedung tama posyandu, kemarin

Desakita.co – Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, kini memiliki gedung taman posyandu sebagai wadah belajar sekaligus pemantauan kesehatan.

Gedung yang dibangunkan dari anggaran dana desa (DD) tersebut sangat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan anak anak usia dini.

Kepala Desa Sumberagung Shodiqin menyampaikan, pembangunan gedung tersebut berawal dari keprihatinan Pemdes Sumberagung melihat anak-anak usia 3-5 tahun yang ingin bermain dan belajar dengan menumpang di rumah kader.

”Dulu sempat berpindah-pindah dari rumah kader kemudian ke gedung SD,’’ ujarnya.

Baca Juga: Bangun Jalan Lingkungan Baru, Komitmen Pemdes Sambirejo Jogoroto Jombang Permudah Akses Petani

Keprihatinan itu kemudian disambut harapan warga untuk memiliki gedung representatif.

Pemdes Sumberagung kemudian membangunan gedung Taman Posyandu dari DD 2022 lalu.

”Kita namakan gedung taman posyandu karena tidak hanya dipakai anak untuk tempat pendidikan.

Melainkan sebagai tempat kontrol kesehatan seperti pendataan stunting dan lain-lain,’’ jelas dia.

Gedung taman Posyandu berhasil dibangun 2022 lalu.

Namun kala itu belum difungsikan secara maksimal lantaran sarana dan prasarana belum lengkap.

Setahun kemudian, awal 2023, program dilanjutkan dengan pembelian alat peraga edukasi (APE) sebagai sarana bermain anak-anak.

Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Semakin Merata, Upaya Pemdes Perak Jombang Tingkatkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

”APE sebagian dari dana Berkadang 2022 dan 2023,’’ jelasnya lagi.

Desa Sumberagung memiliki empat dusun. Meliputi Dusun Banjaranyar, Kaliguglu, Kedungpapar dan Dusun Besuk Agung. Total ada 4.187 jiwa terdiri dari 2.370 KK.

”Sekarang warga kami tidak perlu jauh-jauh ke luar desa untuk menitipkan anaknya di kelompok belajar. Karena di sana juga ada guru pembimbing,’’ pungkasnya. (bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *