DesaKita.co – Fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di Jl Raya Diwek dikeluhkan warga sekitar.
Pasalnya, di sejumlah titiknya, kondisi lampu penerangan jalan dibiarkan padam. Akibatnya, akses jalan menuju kawasan wisata religi makam Gus Dur menjadi gelap.
Kondisi ini disebut warga sudah berlangsung lama.
Baca Juga: PJU di Desa Betek dan Mancilan Mojoagung Jombang Padam, Bikin Pengendara Was-was Melintas
Pantauan di lokasi, Selasa (28/5) malam, sejumlah lampu PJU mulai depan Kantor Kecamatan Diwek di Desa Diwek ke selatan banyak yang padam arah wisata religi makam Gus Dur banyak yang padam.
Sedikitnya ada enam titik lampu tak menyala. Keterangan di lokasi, padamnya lampu itu sudah lama.
”Matinya sudah dari dulu, ingat saya sudah berbulan-bulan, khusunya yang depan kantor Kecamatan Diwek itu,” kata Fahmi salah seorang warga.
Dikatakan, jalan tersebut selama ini ramai pengguna jalan.
Padamnya penerangan itu membuat jalanan gelap sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Apalagi jalannya cukup meingkung dan permukaannya bergelombang.
”Jadi membahayakan pengguna jalan, apalagi sering ada acara di kantor kecamatan juga, terus kendaraan peziarah juga lewat sini,” bebernya.
Baca Juga: PJU Jalan Kabupaten di Desa Sumbermulyo Jombang Padam, Warga Was-was Akibat Jalanan Gelap
Tidak hanya dirinya, banyak warga lainnya juga mengeluhkan banyaknya lampu PJU yang padam, terlebih sudah lama namun tidak kunjung ada perhatian. ”Paling lampunya yang rusak. Harapannya bisa cepat diperbaiki,” singkatnya.
Pantauan di lokasi, sejumlah lampu PJU di sekitar traffic light Ceweng juga ditemukan padam pada Rabu (28/5) malam.
Dikonfirmasi terkait itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang Budi Winarno melalui Kabid Lalu Lintas Johan Kartika mengatakan, sementara ini belum menerima laporan adanya kerusakan pada ruas jalan itu.
”Jadi kewenangan pemkab, provinsi kemarin hanya masang di Kecamatan Ngoro sepanjang 1 kilometer atau 15 titik,” kata Johan.
Adanya kerusakan menurut dia, bakal ditindaklanjuti dengan survei. ”Segera kita perbaiki,” ujar Johan.
Diakui, selama ini banyak penerangan yang padam. ”Biasanya karena jaringan lokal atau lampu, bisa saja sambungan kabel ke lampu putus atau lampunya juga putus,” tutur dia.
Baca Juga: Sering Padam, PJU di Desa Denanyar Jombang Dikeluhkan Warga, Ini Penyebabnya
Di lokasi itu, lanjut Johan, sepanjang jalan masih menggunakan lampu lama, belum beralih ke LED. ”Di sana masih pakai lampu pijar, mungkin bisa karena lampunya ada yang putus sehingga harus diganti,” ujar Johan.
Sebab, kerusakan per spot atau tak satu deret sepanjang ruas. ”Kalau satu deret biasanya karena jaringan kebelnya. Bisa kena ranting pohon ataupun tertabrak kendaraan,” kata Johan.
Seperti diketahui, jumlah anggaran yang keluarkan pemkab untuk membayar tagihan listrik penerangan jalan umum (PJU) cukup fantastis.
Pada APBD 2024 misalnya, pemkab mengalokasikan anggaran tagihan listrik PJU mencapai Rp 15 miliar dengan estimasi rata-rata beban bulanan ditaksir mencapai Rp 1,1 miliar – Rp 1,2 miliar.
Kepala Dinas Perhubungan (dishub) Jombang Budi Winarno mengatakan, total tagihan listrik PJU per bulan mencapai Rp 1,1 miliar hingga Rp 1,2 miliar.
Sementara lampu PJU yang berada di bawah naungan pemkab jumlahnya mencapai sekitar 18.400 PJU.
”Ya, per bulan kisaran Rp 1,1 miliar. Itu seluruhnya dibayarkan dishub ke PLN Jombang mulai jalan nasional, kabupaten, dan desa,” ujar dia. (fid/naz)