Pemerintahan

59 Ribu Koperasi UMKM di Jombang Dilakukan Pendataan, Ini Tujuannya

×

59 Ribu Koperasi UMKM di Jombang Dilakukan Pendataan, Ini Tujuannya

Sebarkan artikel ini
Imrotin Nur Kosidah, ketika sedang melakukan pendataan di Desa Nglebak Kecamatan Bareng

Desakita.co – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang melakukan pendataan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM).

Ada 59 ribu KUMKM yang bakal didata. Targetnya, pendataan rampung akhir Oktober.

’’Pendataan ini untuk mendukung terwujudnya pembangunan basis data tunggal KUMKM,’’ kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang, Fahrudin Widodo SH MM.

Data yang akurat tersebut nantinya bakal dipakai sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan.

Sebab target 59 ribu data di Kabupaten Jombang tersebut bakal diserahkan ke pemerintah pusat untuk dijadikan acuan kegiatan kementerian koperasi.

”Ini juga merupakan arahan dari bappenas,” jelasnya.

Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Simkopum, Cara Pemkab Jombang Wujudkan Koperasi Maju dan Modern

Total ada 198 enumerator dari mitra BPS yang dilibatkan untuk pendataan di seluruh desa di Kabupaten Jombang. Juga ada 98 koordinator enumerator yang ditempatkan di 21 Kecamatan.

295 enumerator tersebut telah diberikan peralatan lengkap, seperti kartu identitas, topi, serta surat tugas. Masing-masing diberikan target minimal 100 KUMKM per bulan.

Imrotin Nur Kosidah, koordinator enumerator Desa Nglebak dan Banjaragung Kecamatan Bareng mengatakan, belum sebulan bekerja, ia sudah mendapatkan 122 data per 9 September.

Imrotin menggunakan caranya sendiri, agar pendataan lebih cepat.

”Saya pakai buku pintar yang saya buat sendiri,” kata Imrotin.

Buku pintar yang ia buat merupakan pertanyaan yang telah ditentukan di sistem.

Buku pintar itu yang kemudian diisi oleh responden, ia kemudian baru menyalinnya ketika di rumah.

Menurutnya, buku pintar cukup efektif, mengingat, kadang di lapangan, jaringan terganggu, server yang lemot. Sehingga lebih efektif ketika ia mengisinya di rumah.

”Tapi saya tetap mengisi di sistem, hanya dua lembar yang memang harus diisi ditempat seperti foto responden,” katanya.

Ada sekitar 200 responden yang harus ia data di dua desa tersebut.

Baca Juga: Diikuti 22 Peserta, Karnaval Mobil Hias Jombang Usung Tema Hamardhika Bhumi Nusantara

Di lapangan, ia sering kali mengalami kendala, salah satunya tentang menghadapi pertanyaan responden tentang bantuan.

”Jadi harus pandai-pandai menggali data, karena yang dipikirkan responden, pendataan dilakukan untuk memberikan bantuan,” katanya.

Ia juga kadang lama memilih kode untuk memasukkan jenis usaha, karena pilihannya banyak, sehingga kadang membuatnya bingung untuk memilah. Kendala yang lain yaitu signal dan server pusat yang sering lemot.

”Kalau untuk akses alhamdulillah mudah dijangkau, saya melaksanakan tugas seperti yang diberikan ketika pelatihan sebelumnya, termasuk target 100 per bulan harus saya kejar,” jelasnya.

Jenis usaha yang ia data adalah semua UMKM, termasuk penjual keliling, pedagang online, warung, atau semua usaha yang tidak memiliki bangunan usaha seperti pabrik.

”Yang didata hanya jenis usaha yang menjadi satu dengan rumah tinggal,” pungkasnya. (wen/jif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *