Desakita.co – Pemkab Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang fokus untuk melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) ke depannya.
Saat ini disdagrin tengah melakukan pendataan dan pembinaan ke sejumlah PKL di Jombang.
”Jadi kami mengumpulkan sejumlah PKL yang ada di Jombang untuk diajak dialog dan diskusi. Bagaimana penataan PKL ke depannya,” ujar Kepala Disdagrin Suwignyo melalui Wiku Birawa Filipe Dias Quintas, Kabid Pengembangan saat dikonfirmasi kemarin.
Diakuinya, memang saat ini belum ada OPD yang mengelola khusus PKL.
Baru pada 2024 nanti dilimpahkan ke disdagrin.
”Sehingga kami mulai melakukan pendataan dan pembinaan,” bebernya.
Diungkapkannya, tujuan dilakukan pembinaan dan pendataan ini, untuk mempermudah mengakomodir PKL apabila ada
program-program dari pemerintah.
”Hal ini juga untuk melakukan pendataan agar kami juga mempunyai data yang rill dengan kondisi di lapangan,” ungkapnya.
Apabila tidak dilakukan pendataan, maka jumlah PKL di Jombang tidak akan terkontrol dan terus menjamur.
”Takutnya apabila tidak dilakukan pendataan dari sekarang PKL ini disusupi warga luar Jombang sehingga kita harus mempunyai data yang tepat,” bebernya.
Untuk mempermudah hal itu, lanjut Wikku, mendorong para PKL membuat atau tergabung dalam paguyuban di masing-masing wilayah.
”Dengan begitu juga mempermudah mendeteksi, ini benar-benar PKL asli wilayah tersebut, bukan dari warga luar Jombang,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, saat ini pihaknya juga fokus untuk pembangunan sentra PKL di Jl KH Ahmad Dahlan.
”Semoga proyek tersebut bisa cepat klir dan bisa dimanfaatkan para PKL, sekaligus ini juga menjadi tempat wisata baru di Jombang khususnya wisata kuliner,” pungkasnya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang juga akan mempermudah para PKL untuk
mendapatkan produk halal dan memasukan produk makanannya ke toko-toko modern.
Sehingga perekonomian para PKL ini bisa lebih baik lagi.
”Jadi untuk pembinaan PKL ini nantinya kami tidak berjuang sendiri, pastinya kami juga akan berkoordinasi dengan OPD lainnya,” ujar Kabid Pengembangan Disdagrin Jombang Wiku Birawa Filipe Dias Quintas.
Semisal, lanjut Wiku, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk memastikan produk yang dihasilkan PKL ini sehat dan halal.
”Tentu kami juga akan mempermudah untuk pengurusan produk halal dan sehat sehingga konsumen juga lebih tenang apabila mau membeli makanan dan minumannya,” bebernya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mengakomodir para PKL apabila produknya ingin dimasukkan ke toko-toko modern.
”Bila ingin produknya PKL ini naik kelas atau dipasarkan ke toko modern, kami juga siap melakukan pembinaan,” tegasnya.
Menurutnya, PKL ini mempunyai potensi besar untuk peningkatakan perekonomian masyarakat.
”Sehingga harus benar-benar ditata dengan baik,” pungkasnya. (yan/naz/ang)