Desakita.co – Akses masuk ke area situs Petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro ditutup warga.
Penutupan dilakukan lantaran pemilik tanah kesal kepada pengelola wisata hingga permintaan kompensasi yang tak dipenuhi.
Pantauan di lokasi hingga Jumat (8/11) siang, akses utama menuju situs petirtaan Sumberbeji ditutup.
Warga memblokade akses jalan menuju petirtaan dengan dua batang bambu. Tak ada lagi kendaraan yang bisa masuk ke dalam area situs.
”Sudah dua mingguan seperti ini kondisinya, yang menutup juga yang punya tanah sendiri,” ucap Nur, warga di lokasi.
Baca Juga: Inovasi Kecamatan Ngoro Jombang: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Bidang Dukcapil
Ia menyebut, aksi penutupan dilakukan pemilik tanah lantaran diduga kesal dengan pengelola wisata petirtaan.
Pemilik juga disebutnya meminta kompensasi berupa uang. “Masalahnya ribet sekali sebenarnya, tapi ya salah satunya karena kompensasi itu,” lontarnya.
Akibat penutupan akses masuk itu, objek wisata di Sumberbeji pun akhirnya lumpuh total. Tak ada aktivitas apa pun di dalam areal wisata.
Seluruh pedagang yang selama ini membuka warung di areal situs terlihat tutup.
“Ya memang tidak ada pengunjung yang masuk, kalaupun mau jalan lain ya harus memutar jauh lewat jalan sawah yang masih rusak sekali, jadi yang di dalam juga memilih tutup,” lontarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kades Kesamben WS Yudha membenarkan adanya penutupan itu. Namun pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak hingga kini.
”Yang jelas kita pasrah ke pengelola, karena kan Sumberbeji sekarang dikelola sama paguyuban, jadi itu urusan paguyuban sama pemilik tanah,” singkatnya.
Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Muda dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Anom Antoro mengaku belum menerima laporan resmi dari tim juru pelihara situs mengenai masalah ini. Pihaknya segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.
”Kami memiliki dua juru pelihara di sana, namun hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk. Jika nanti sudah ada laporan, kami pasti akan menindaklanjutinya,” jelas Anom. (riz/naz)