Pembangunan Huntara Warga Terdampak Longsor Desa Sambirejo Jombang Terkendala, Ini Penyebabnya

Desakita.co – Pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban tanah longsor di Dukuh Banturejo, Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam terkendala cuaca ekstrem.

Dari 19 huntara yang rencana dibangun, hingga saat ini baru empat rumah yang berdiri.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang Agung Hariadi menjelaskan, pembersihan dan perataan tiga titik lahan sudah rampung. Saat ini sudah menginjak pembangunan setiap unit huntara.

”Jadi persiapan lahan sudah tuntas, sekarang proses pembangunan. Cuma terkendala musim hujan. Biasanya dikerjakan setengah hari atau menunggu hujan reda,” kata Agung.

Dari tiga lahan yang difungsikan, untuk sementara ini lahan kedua yang sudah berdiri empat unit.

”Kondisi terbangun sampai hari ini (kemarin) ada empat dengan progresnya 80 persen,” imbuh dia.

Menurut dia, pengerjaan pembangunan setiap unitnya tak bisa dikerjakan maksimal. Salah satunya, karena terkendala cuaca ekstrem.

”Jadi tiga lokasi ini sudah aman, nggak ada ancaman longsoran. Kendalanya ini karena pekerjaan konstruksi untuk perakitan, ketika dipaksakan pekerja berisiko tersengat arus listrik. Karena materialnya dari galvalum,” tutur Agung.

Sehingga, ketika hujan turun pekerja hanya menggarap bagian dalam unit. ”Sehingga pekerjaannya tidak bisa maksimal,” ujar dia.

Kendati begitu, pihaknya tetap menjadwal pertengahan April nanti seluruh pekerjaan tuntas.

”Jadi pekerja sudah ditambah, baik di lokasi satu, dua ataupun tiga supaya progresnya ini bisa bareng. Sehingga kemungkinan jadwal pertengahan April selesai bisa tercapai,” kta Agung. Sebanyak 19 huntara dibangun di tiga lahan atau lokasi berbeda.

Masing-masing 4 unit hunian di lahan pertama, 4 unit di lahan kedua, dan 11 unit huntara dibangun di lahan ketiga. Dari 19 unit itu, rencananya diperuntukkan untuk 23 kepala keluarga (KK). (fid/naz)