Desakita.co – Seleksi nasional peserta didik baru (SNPDB) untuk MAN program keagamaan (PK) sudah dibuka mulai kemarin (8/1).
Jalur prestasi dan jalur tes dibuka bersamaan.
Pendaftaran berakhir 17 Februari.
Di seluruh Indonesia, hanya ada 10 MAN PK. Para siswa MAN PK mendapatkan beasiswa dari pusat.
’’Seluruh proses SNPDB ditangani pemerintah pusat,’’ kata Muhajir, kepala Kantor Kemenag Jombang melalui Zainut Tamam, kasi Pendidikan Madrasah.
Di Jombang, madrasah yang membuka SNPDB hanya MAN PK di MAN 4 Jombang.
Kuotanya hanya 48 siswa, 24 putra dan 24 putri.
Seluruh proses pendaftaran dilaksanakan secara online.
Dimulai dengan pendaftaran dan seleksi berkas. Baik jalur tes ataupun jalur prestasi.
Dilanjutkan tes wawancara bagi jalur prestasi. Serta tes wawancara dan tes tulis berbasis komputer (CBT) bagi jalur tes.
Jalur prestasi kuota maksimalnya 20 persen dari pagu yang diberikan.
Syarat untuk mengikuti jalur prestasi, minimal juara 1, 2 dan 3 tingkat provinsi pada lomba musabaqah tilawatil Quran (MTQ). Seleksi tilawatil Quran dan hadits (STQH), dan musabaqah qiraatil kutub (MQK).
Serta madrasah young researchers super camp (MYRES), kompetisi sains madrasah (KSM), olimpiade Bahasa Arab atau Bahasa Inggris. Madrasah Fest, lomba pidato Bahasa Arab atau Bahasa Inggris.
Bisa juga kejuaraan keagamaan lain yang selevel.
Memiliki hafalan Quran minimal 15 juz juga dapat digunakan untuk mendaftar di jalur prestasi.
Memiliki kemampuan membaca kitab kuning atau nahwu saraf dibuktikan dengan ijazah atau rapor madrasah diniyah takmiliyah atau piagam dan syahadah.
Mochamad Usman, operator MAN PK di MAN 4 Jombang mengatakan, hari pertama kemarin sudah ada dua pendaftar yang masuk.
Setelah melalui rangkaian seleksi administrasi, peserta yang lolos harus mengikuti tes wawancara atau tes CBT di MAN PK yang dituju.
MAN 4 Jombang hanya ditempati untuk seleksi wawancara dan CBT bagi yang lolos seleksi administrasi.
Panitia lokal boleh menentukan waktunya sendiri. Asal di rentang waktu yang telah ditentukan untuk menggelar tes.
’’Insya Allah akan kami laksanakan di hari yang bersamaan atau dua hari, agar tidak bolak-balik ke Jombang,’’ terangnya.
Dari pengalaman beberapa tahun terakhir, siswa MAN PK didominasi dari luar Jombang.
Siswa yang asli Jombang tak lebih dari 25 persen setiap tahunnya.
’’Agar lebih efisien, nanti kalau pesertanya banyak, dibagi menjadi dua hari. Kalau tidak terlalu banyak dan satu hari cukup, maka dilakukan satu hari. Entah nanti sistemnya, pagi CBT dan siang wawancara, atau sebaliknya,’’ ulas Usman. (wen/jif/ang)