Pendidikan

Dianggarkan dari APBD Jombang 2023 Rp 1,3 Miliar, Buku Mulok SD Fokus untuk Hafalan

×

Dianggarkan dari APBD Jombang 2023 Rp 1,3 Miliar, Buku Mulok SD Fokus untuk Hafalan

Sebarkan artikel ini
HAFALAN: Siswa kelas 2 SDN Jombang 2 saat belajar mulok keagamaan, Senin (12/2).

Desakita.co – Buku muatan lokal (mulok) untuk siswa SD yang baru diedarkan 2023 fokus pada hafalan.

Ini berbeda dengan sebelumnya yang membahas permasalahan keagamaan lebih lengkap.

’’Buku sebelumnya hafalan dan praktik, kalau sekarang khusus hafalan saja,’’ kata Ismawan, koordinator muatan lokal keagamaan Kabupaten Jombang, kemarin.

Buku mulok keagamaan yang baru, dianggarkan dalam APBD 2023 senilai Rp 1,3 miliar.

Buku baru efektif dipakai siswa pada tahun pelajaran baru 2023/2024.

Buku mulok keagamaan yang lama, materinya salat.

Mulai dari salat wajib sampai salat sunah. Salat jenazah, menulis surat-surat pendek, istighotsah, dan doa sehari-hari.

Sementara buku mulok baru lebih fokus hafalan.

Tata cara belajar membaca Alquran dengan baik dan benar seperti tajwid. Sayangnya, buku mulok hanya diberikan kepada siswa.

Sehingga pembimbing mulok sebelum memberikan materi untuk siswa, harus meminjam buku dulu agar sesuai bab per bab.

’’Pembimbing tidak punya pegangan buku mulok, hanya untuk siswa saja,’’ jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen, mengatakan, buku mulok diberikan kepada seluruh siswa SD negeri maupun swasta.

’’Untuk semua siswa kecuali yang beragama non muslim,’’ katanya.

Data dari bps.jombangkab.go.id, jumlah siswa SD negeri 2023 sebanyak 63.768. Serta siswa SD swasta 7.648.

Hafalan jadi fokus pembelajaran mulok karena ada program 5.000 tahfiz juz 30 di jenjang SD baik negeri maupun swasta.

’’Itu hanya salah satu targetnya. Belajar Alquran kan tetap harus ada,’’ terangnya.

Sementara mata pelajaran agama yang lain disampaikan melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Senen mengatakan, buku mulok untuk siswa Kristen dan agama lain belum ada.

Pembelajaran yang saat ini diberikan pembimbing hanya berpegang pada modul yang ada.

Sementara buku mulok untuk pegangan pembimbing, Senen mengaku hanya mengadakan sejumlah siswa saja.

’’Karena keterbatasan anggaran, maka hanya kita anggarkan untuk siswa,’’ ucapnya. (wen/jif/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *