Pendidikan

Sosok Argarini Rizqi Ayu Pradita Guru SMK Widjaya Jombang yang Melek Teknologi

×

Sosok Argarini Rizqi Ayu Pradita Guru SMK Widjaya Jombang yang Melek Teknologi

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Mengahar sesuai dengan zamannya, begitu prinsip Argarini Rizqi Ayu Pradita SE SPd C.ADE C.TAS dalam mengajar.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan belajar maksimal soal teknologi.

”Kita sebagai guru diharapkan dapat mengajarkan sesuai dengan zamannya,” kata guru SMK Widjaya Rejoagung, Kecamatan Ngoro tersebut.

Lahir di Sumenep, 9 Desember 1989, Riris sapaan akrabya menuntaskan pendidikan sekolah dasar di SDN Kepanjen 2 Jombang, kemudian ia melanjutkan di SMPN 2 Jombang (2005) dan SMAN 2 Jombang (2008).

Setelah lulus SMA, ia kuliah mengambil double degree di Universitas Negeri Malang pada jurusan S1 Akuntansi dan S1 Pendidikan Akuntansi.

Sepak terjang kariernya juga cemerlang. Ia pernah menjadi tutor di sebuah lembaga bimbel, satu tahun bekerja di perbankan, dosen akuntansi dan pembimbing akademik di LP3I Kediri.

Selain itu, menjadi konsultan keuangan di Perumda Aneka Usaha Seger, dan guru Akuntansi dan turunannya, serta waka sarana prasarana serta kepala lab komputer di SMK Widjaya.

”Karena saya punya ijazah S1 Akuntansi, yang di-backup dengan sertifikat Tax Audit Senior (CTAS),” katanya.

Baca Juga: Intip Profil Miming Suryoningsih, Guru SMAN Kabuh Jombang yang Asyik dan Dekat Siswa

Saat ini, Riris juga didapuk sebaga Co-Capten Belajar.id jenjang pendidikan menengah SMA/SMK di Kabupaten Jombang. Co-Capten adalah pemimpin komunitas pendidik belajar yang dikelola oleh Pusdatin-Kemendikburistek.

Itu setelah Riris pernah mengikuti Google master trainer, yang merupakan program yang dibuat Google.

Dalam program tersebut juga diajarkan berbagai macam fitur dan penggunaan Google, Sehingga ia mengantongi sertifikat Google educater yang berlaku tingkat internasional. ”Setelah lulus, kurang lebih selama satu tahun, aktivitas saya dipantau, bagaimana kami menggunakan Google for education tersebut, lalu ada wawancara singkat, hasilnya saya dinyatakan bisa jadi Co-Capten untuk pendidikan menengah jenjang SMA/SMK yang berada di bawah Cabdindiik Jombang,” katanya.

Menurutnya, proses belajar anak zaman sekarang tidak bisa disamakan dengan anak tahun 1990-an, di mana anak sekarang lahir bersamaan dengan teknologi.

Baca Juga: Intip Profil Kepala SMAN Kabuh Ba’i: Pimpin Dua Sekolah, Target Tingkatkan Mutu Pendidikan

Sehingga sebagai guru, ia memiliki kewajiban melek teknologi, dan harus dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

”Karena teknologi membantu anak lebih mudah dalam belajar, membantu anak lebih up to date dengan perkembangan zaman. Misalnya saja, dulu kita baca melalui buku hard copy, sedangkan anak sekarang bisa baca lewat PDF, itu contoh paling simpel,”jelasnya.

Ia juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung adanya optimalisasi penggunaan akun belajar.id. baik kepada pendidik, maupun kepada siswa. ”Saya juga jadi pembicara di beberapa sekolah seperti IHT pembelajaran digital,” jelasnya.

Tahun ini, Riris lulus PPG. Ia juga telah lulus pendidikan guru penggerak angkatan ketiga. Kini ia berencana untuk menempuh pendidikan S2.

Saat menjalani pendidikan guru penggerak, ia juga lolos seleksi tiga besar sebagai peserta guru penggerak yang diminta tampil saat lokakarya 7 (Panen karya).

Karena ia berhasil menciptakan aplikasi yang memiliki program yang berdampak pada murid di sekolahnya, dengan inovasi aplikasi Sibuya (Sinau bahasa lan budaya).

Putra pasangan Prasetyo dan Sri ini juga berhasil meraih juara 3 pembuatan buku digital dalam kegiatan yang diselenggarakan Arasoft dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jatim.

Baca Juga: Kepala SMAN Ploso Jombang Purna Tugas, Ini Sosok Penggantinya

Rutin Olahraga untuk Jaga Kebugaran Tubuh

Di tengah aktivitasnya yang padat, Riris tak melupakan olahraga. Beberapa olahgraga yang digemarinya, mulai boxing, aerobik, dan jalan kaki. Menurutnya olahraga sebagai upaya menjaga daya tahan tubuh di tengah kegiatannya yang padat.

”Saya rutin olahraga, setidaknya seminggu sekali,” kata ibu dua anak ini.

Selain rutin berolahraga, Riris juga menjaga pola makan yang sehat. ”Suplemen tidak ada, pantangan makan juga tidak ada, hanya dijaga agar tidak sampai berlebihan, banyak konsumsi buah dan sayur, sudah itu saja,” jelasnya.

Di tengah kesibukannya, Riris tetap mencurahkan perhatian kepada keluarga.

Dimulai pukul 03.00 pagi, Riris harus sudah bangun, menyiapkan sarapan, dan anak-anaknya untuk pergi ke sekolah.

Warga perumahan Grand Emerald 2 Pandanwangi juga dikenal guru yang disiplin. Setiap harinya, ia berusaha tiba di sekolah lebih awal. ”Pasti ya pagi sudah menyiapkan semuanya, kerja sama dalam rumah tangga adalah kuncinya,” katanya.

Baca Juga: Latih Siswa Berfikir Kritis, SMAN Ploso Adakan Diklat Jurnalistik Bersama Jawa Pos Radar Jombang

Riris bersyukur mendapatkan suami, Rohmat Hariadi, yang senantiasa memberikan support. Dalam membina rumah tangga, mereka saling membantu satu sama lain.

Merekapun mencurahkan kasih sayang terhadap kedua buah hatinya, Zidane dan Biru. ”Suami sangat support, apalagi ketika PPG dan pendidikan guru penggerak kemarin, suami juga sangat membantu,” jelasnya.

Menurutnya, restu suami terhadap semua kegiatannya adalah bekal paling penting. Meski hanya sebatas kata iya, menurutnya, itu sudah sangat cukup. Jalannya menjadi lebih mudah dan lebih ringan. ”Yang penting suami sudah bilang ok, hanya dua huruf tapi sangat berdampak terhadap langkah saya, jadi semakin mudah, ringan, dan lancar,” pungkasnya. (wen/naz)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *