Potensi

Desa Mancilan, Jombang Punya Terobosan Manfaatkan Tanah Kas Desa untuk Wisata

×

Desa Mancilan, Jombang Punya Terobosan Manfaatkan Tanah Kas Desa untuk Wisata

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang komitmen mengembangkan sektor pariwisata.

Selain wisata religi, kini kolam renang untuk anak-anak dalam proses pembangunan dan akan segera dibuka untuk umum.

”Kami punya tanah kas desa seluas 2,8 hektar hanya ditanami tebu selama ini. Saya lihat Mancilan memiliki potensi besar. Maka saya alihkan lahan itu untuk tempat wisata melalui BUMDes,” kata Atim Riduwan Kepala Desa Mancilan.

BUMDes Jati Mulyo mengembangkan usaha wisata di atas tanah kas desa. Seperti gantangan yang rutin ada lomba kicau burung, yang diikuti warga lokal maupun luar Mancilan.

Di sisi gantangan juga ada kafe dengan konsep modern. Menjual berbagai makanan dengan harga cukup terjangkau.

Ada terapi ikan yang bisa dimanfaatkan gratis, serta tempat santai yang instagramable. Jika malam hari, kafe terlihat lebih aesthetic karena dihiasi lampu yang mempercantik pemandangan malam hari.

Di dalamnya ada fasilitas meeting room dan live music setiap malam minggu.

“Sekarang banyak anak muda yang butuh tempat nongkrong. Titik kumpulnya ya di kafe yang diberi nama Joe Sam singkatan dari Jomo Sambang, karena di sini juga ada petilasan Joko Sambang,” bebernya.

Di depan gantangan juga ada empat kios yang kini masih dalam tahap pengembangan. Ada kolam renang anak seluas 200 M2 yang siap dibuka untuk umum.

Proses pembangunan hampir selesai, tinggal menambahkan tembok di sekelilingnya. ”Ke depan bakal dibangun kolam renang dewasa, juga kios-kios baru agar pedagang lebih tertata,” jelas Atim.

Di samping kolam renang juga ada kandang kambing yang dikelola BUMDes. “Tapi sekarang kambingnya tidak ada karena baru saja kita jual saat harga kambing tinggi,” tambahnya.

Desa Mancilan juga terkenal dengan wisata religi maka Mbah Sayyid Sulaiman. Ribuan wisatawan singgah ke Desa Mancilan setiap bulan. Paling ramai hari Kamis dan Jumat. Atau pada momen tertentu, seperti Haul Mbah Sayyid Sulaiman.

BUMDes turut mengembangkan usaha di sekitar makam Mbah Sayyid Sulaiman. Terdapat 8 kios yang sudah berdiri.

“Dulu, tahun 2018, tempat parkir bus sudah ditata pada masa kepala desa sebelumnya, dikelola sendiri oleh warga, kemudian kami tambahkan kios juga,” tambahnya.

Banyaknya potensi wisata di desanya, baik wisata religi maupun  wisata edukasi, secara tidak langsung menambah pendapatan desa. “Yang lain masih dalam proses pembangunan, BUMDes juga mengelola jasa keuangan simpan pinjam,” tegas dia.

Sementara itu, Sri Rahayu Wilujeng salah seorang warga Dusun Rejoslamet, Desa Mancilan, yang memiliki kios di parkiran, mengaku bersyukur mendapatkan tempat untuk berjualan dan bisa meningkatkan ekonomi keluarga.

“Saya sudah tiga tahunan jualan di sini, Alhamdulillah kalau lagi ramai pengunjung ya banyak juga pendapatannya,” pungkas dia. (wen/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *