Potensi

Buahnya Besar dan Manis! Petani Desa Caranwulung, Wonosalam Jombang Sukses Budi Dayakan Kelengkeng Kateki Asal Magelang

×

Buahnya Besar dan Manis! Petani Desa Caranwulung, Wonosalam Jombang Sukses Budi Dayakan Kelengkeng Kateki Asal Magelang

Sebarkan artikel ini
MELIMPAH: Panen lengkeng di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam melimpah kemarin (10/1).

Desakita.co – Bumi Wonosalam kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah.

Banyak komoditas perkebunan berhasil dibudidayakan petani di lereng Gunung Anjasmoro ini.

Salah satunya buah lengkeng kateki. Buah yang berasal dari Jawa Tengah ini tumbuh subuh di Wonosalam.

Lengkeng ini memiliki ciri antara lain, bentuk buah yang bulat serta warna kulit buah cokelat serta bintik pada kulit buah yang berwarna cokelat tua.

Di samping itu memiliki warna daging buah yang putih bening.

Lengkeng ini memiliki keunggulan dengan rasa yang manis dan ukuran buah yang relatif besar antara 15,9-20,7gr/buah.

Daging buah yang tebal dengan biji kecil serta aroma yang lembut.

Selain itu lengkeng ini memiliki kandungan air yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak becek.

Sesuai dengan namanya, varietas lengkeng ini berasal dari pohon induk tunggal yang berada di Dusun Kateki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Megelang, Jawa Tengah.

Salah satu pembudi daya lengkeng kateki di Kecamatan Wonosalam adalah Mushir.

Petani asal Desa Carangwulung ini memiliki sekitar 220 pohon lengkeng kateki yang kini sudah memasuki usia produktif. Setiap panen, ia bisa memanen hingga 7 ton lengkeng.

”Alhamdulillah, sama seperti tanaman lain. lengkeng kateki juga tumbuh subur di Wonosalam. Terbukti hasil panen kali ini melimpah,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang kemarin.

Dalam setiap panen, Mushir bisa mendapatkan hingga 50 kg per pohon.

Keuntungan budi daya lengkeng kateki sendiri, bisa dipanen hingga tiga sampai empat kali tergantung kemauan pembudi daya.

”Kita hanya menanam jenis kateki karena ini jenis unggul yang mudah laku di pasaran,” tambahnya.

Dijelaskan, salah satu keunggulan lengkeng kateki dari segi pembudidayaan adalah bisa dipanen hingga tiga kali dan maksimal sampai empat kali.

Lengkeng jenis ini tidak dapat berbuah sendiri, melainkan pembuahannya dibantu manusia dengan cara pemberian hormon dengan cara induksi.

”Hormon sendiri bisa kita beli di toko pertanian, kemudian caranya juga mudah tinggal kita masukkan ke biopori atau resapan air agar dapat lanngsung diserap oleh akar,” tambahnya.

Dengan begitu, petani bisa memanen hingga 3-4 kali setahun.

Meski begitu, agar hasilnya maksimal petani juga harus memperhatikan kebutuhan nutrisi misalnya memberiakan pupuk secara rutin serta melakukan pruning atau pemangkasan dahan.

”Dengan begitu hasilnya maksimal,’’ papar dia.

Dari segi rasa, lengkeng kateki cenderung memiliki rasa lebih manis dan berdaging buah tebal.

Tak hanya itu, kandungan air tidak terlalu tinggi.

”Selain itu, bijinya juga kecil sehingga banyak disukai masyarakat,” pungkasnya. (ang/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *