Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Japanan, Kecamatan Gudo memiliki beragam terobosan program untuk meningkatkan perekonomian warga.
Terbaru, mereka melaksanakan kegiatan gelar potensi Desa Japanan 2025 untuk meresmikan pembukaan wisata kolam renang Kebo Nderu dan food court Wande Sabin di Wisata Anugerah Alam Alpukat.
Lokasi wisata berdiri di atas lahan tanah kas desa (TKD) di Dusun/Desa Japanan.
Untuk masuk ke lokasi wisata, para pengunjung tidak dikenakan biaya, namun hanya membayar parkir serta tiket masuk kolam renang.
Pengelolaan Wisata Anugerah Alam Alpukat dilakukan sepenuhnya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Enggal Makmur Desa Japanan.
Baca Juga: Jaga Kelestarian Sumber Mata Air, Pemdes Wonomerto Jombang Lakukan Penanaman Pohon
Penamaan kolam renang Kebo Nderu merujuk pada sejarah lokasi yang dulunya merupakan kubangan air dari aliran air sungai dan kerap digunakan para petani untuk memandikan kerbau serta lokasi bermain air bagi anak-anak sekitar.
Dalam Bahasa Jawa, kebo berarti kerbau sedangkan nderu berarti kubangan air tempat mandi.
Sedangkan lokasi food court dinamakan Wande Sabin karena letaknya berupa warung yang ada di tengah lahan persawahan.
Kepala Desa Japanan Suwaji mengatakan bahwa grand opening Wisata Anugerah Alam Alpukat merupakan pengembangan dari wisata edukasi petik melon yang pernah di-launching pada 2020.
”Ide awal pengembangan sektor wisata sudah dimulai sejak 2019 dengan melakukan musyawarah bersama warga karena hasil dari pengelolaan lahan TKD yang kurang produktif.
Tahun 2020 kita mulai action dan alhamdulillah mampu berkembang hingga seperti sekarang,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, Desa Tanggungan Jombang Realisasikan Pembangunan Pendopo Kantor Desa
Konsep awal lokasi wisata pada awalnya adalah wisata petik melon premium jenis inthanon dalam green house serta beragam jenis tanaman buah lainnya yang turut dikembangkan seperti buah alpukat, mangga, jeruk dan lain-lain.
Setelah dikelola menjadi lokasi wisata, kini keberadaan aset TKD tersebut dapat lebih produktif dan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan perekonomian warga.
Lokasi wisata juga menampung para pelaku UMKM lokal untuk dapat menjajakan dagangan mereka.
Suwaji memiliki komitmen untuk mewujudkan Desa Japanan dengan beragam potensi yang dimiliki untuk mendongkrak perekonomian warganya.
”Harapannya sektor wisata ini akan terus berkembang dan semakin diminati. Ke depannya kami juga akan mengembangkan potensi peternakan dan perikanan di lokasi yang sama,’’ pungkasnya. (dwi/naz)