Desakita.co – Sebagian warga Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jomabng memiliki kesibukan berbeda.
Menjemur ampas parutan kelapa.
Biasanya, ampas ini dijual untuk bahan baku minyak goreng.
Salah satunya ditunjukkan Khanafi warga Dusun Ngemplak, Desa Podoroto.
Sejak pagi, ia sibuk bersama warga lainnya menjemur limbah ampas parutan kelapa di bekas tempat penjemuran padi.
”Biasanya dibuat bahan baku minyak goreng,” katanya.
Dikatakan, limbah ampas itu didapatkan dari pabrik pengolahan santan di luar Jombang.
Milik salah seorang buruh yang menjemur limbah ampas serupa.
”Di sini hanya dijemur, setelah itu dijual lagi, kadang dikirim ke Mojokerto kadang juga ke Sumobito,” tutur dia.
Sepengetahuan dirinya, limbah ampas itu dijadikan sebagai salah satu bahan untuk membuat minyak goreng.
Sekali kirim, biasanya jenis ampas kering seberat 9 ton.
”Sehari kadang jemur sampai 9 ton, lalu dikirim,” lanjut Khanafi.
Musim hujan seperti ini proses penjemuran yang dilakukannya lebih lama.
Jika kondisi normal hanya membutuhkan waktu dua hari, kini bisa lebih.
”Kadang tiga sampai empat hari, beda ketika panas normal hanya dua hari saja, bisa langsung dikirim,” tutur dia.
Menurut Khanafi, aktivitas tersebut dijalankan pada saat ada momen-momen tertentu.
Sekaligus melihat ketersediaan limbah ampas kelapa yang didapatkan.
”Misalnya dapat kiriman banyak langsung dijemur, tergantung dari pabrik santan dapat berapa,” pungkasnya. (fid/bin/ang)