Desakita.co – Momentum Ramadan membawa berkah tersendiri bagi produsen kacang kulit goreng pasir buatan warga Dusun Mlaten, Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.
Permintaan kacang kulit pun meningkat untuk suguhan dan camilan saat lebaran. Dalam sehari, bisa produksi hingga 1 kuintal.
Salah satu produsen Mujianah, 36, mengatakan, sejak memasuki bulan suci Ramadan permintaan kacang kulit di tempatnya terus meningkat.
Tak hanya pelanggan lokal, permintaan juga banyak datang dari luar daerah. ”Ya, alhamdulillah meningkat,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin.
Setiap hari, ia memproduksi sekitar 1 kuintal kacang kulit goreng. Kemudian dikemas dengan kemasan beragam untuk memudahkan daya beli konsumen.
Mulai 250 gram, 500 gram sampai 1 Kg. ”Biasanya sampai nyetok banyak, kebetulan sehari 1 kuintal habis dikirim ke pelanggan,’’ tambah dia.
Mujianah bersama istrinya memulai usaha kacang kulit goreng pasir secara mandiri sejak 2012 lalu. Usahanya sudah dilakukan turun temurun dari keluarganya sejak lama.
”Sebelumnya di rumah mertua sudah lama,’’ terangnya. Untuk mendapatkan bahan baku kacang kulit, ia membeli dari sejumlah petani baik dari Jombang maupun dari luar Jombang.
Untuk kacang kulit kering, dibeli dengan hanya Rp 20 ribu dan basah Rp 10 ribu. ”Saya beli dalam keadaan kering dan basah.
Nanti kalau basah kita olah sendiri,’’ jelas dia. Dengan dibantu tiga pekerja, ia membagi beberapa bagian dalam memproduksi kacang goreng.
Misalnya untuk penggorengan pekerja laki-laki. Sedangkan proses pengecaman dan pembersihan dilakukan ibu-ibu.
”Karena kalau goreng itu kan lama. Bisa berjam-jam tergantung banyaknya kacang yang digoreng,’’ bebernya.
Untuk kacang goreng kemasan 5 Kg dijual dengan harga Rp 150 ribu. Pemasaran kacang kulit tak hanya sekitar Jombang.
Namun ke Mojokerto, Surabaya hingga luar Jawa. ”Dikirim Kalimantan juga, kebetulan sudah punya pelanggan dari sana,’’ pungkasnya. (ang/bin/ang)