Desakita.co – Dosen Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng yang tergabung dalam tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat (PKM) melaksanakan PKM pemberdayaan masyarakat ekonomi dengan mitra UD Asafa Jamur Tiram di Kecamatan Ngoro Jombang.
Bertajuk penerapan teknologi internet of things (IoT) dan teknologi informasi (IT) dalam budidaya jamur tiram.
Tim pelaksana PKM terdiri dari tiga dosen. Sumarsono SSi MMT sebagai ketua (Dosen Prodi Teknik Industri), Nur Muflihah ST MT sebagai anggota (Dosen Prodi Teknik Industri) dan Hadi Sucipto MKom sebagai anggota (Dosen Prodi Teknologi Informasi).
Kegiatan juga melibatkan mahasiswa UNHASY sebagai tim pembantu lapangan.
’’PKM ini sebagai kegiatan pelaksanaan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) 2024,’’ kata Sumarsono.
Baca Juga: Terapkan Pelatihan Berbasis Teknologi, Komitmen Unhasy Jombang Tingkatkan Ketrampilan Guru SD
Tujuannya, menerapkan teknologi IoT dan IT dalam usaha budidaya jamur tiram.
Teknologi IoT digunakan untuk kontroling parameter cuaca otomatis.
Juga digunakan memonitoring nilai data cuaca dan kandungan nutrisi kimia dalam baglog secara real-time.
Kemudian penerapan teknologi IT dengan website berbasis database online digunakan untuk mencatat stok barang keluar masuk yang dapat diakses secara mobile.
’’Pelaksanaan PKM selama tiga hari, 7 sampai 9 September 2024,’’ tambahnya.
Hari pertama sosialiasi, pengenalan dan penerapan website stok barang keluar masuk berbasis database online.
Aplikasi web berbasis database online memungkinkan database terpusat, mobile, dan mampu sharing informasi persediaan secara langsung dari pusat manajemen sampai tingkat bawah. Juga memudahkan akses dan konsolidasi.
Hari kedua, sosialisasi dan pengenalaan sistem alat IoT untuk monitoring dan kontroling parameter cuaca-baglog.
Sistem alat kontrolling berisikan mikrokontroler (Arduino uno r3 dan Nodemcu Esp8266 v3) dan sensor cuaca lingkungan yakni suhu, kelembaban dan cahaya.
’’Alat ini mengendalikan relay on/off secara otomatis untuk menyalakan atau mematikan alat pendingin, pemanas, humidifier dan lampu di ruang budidaya sesuai kondisi suhu,’’ urainya.
Kemudian alat monitoring yang berisikan mikrokontroler dan sensor untuk mengukur kandungan nutrisi mikro dan unsur zat yang ada di baglog dan berisikan sensor cuaca lingkungan.
Alat monitoring ini dapat mengakusisi data secara otomatis dan disimpan dalam database server komputer.
Nilai data sensor tersebut dapat diakses secara real-time dan mobile dari handphone.
Data yang dihasilkan akan digunakan untuk analisa dan evaluasi kondisi baglog dan ruang budidaya yang ideal.
’’Penerapan sistem alat monitoring dan kontrolling berbasis IoT dapat menciptakan pertanian yang presisi (precision agriculture),’’ lanjutnya.
Baca Juga: Dapat Dukungan Kades, Ini Cara Kecamatan Ngoro Jombang Pererat Kerukunan Perguruan Silat
Hari ketiga penerapan sistem alat IoT. Setelah penerapan selama seminggu, alat monitoring menghasilkan data parameter cuaca-baglog yang tersimpan otomatis di database server.
Datanya dapat diakses secara realtime dan mobile dari handphone.
Dengan adanya teknologi tersebut, diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke usaha pertanian, khususnya jamur tiram. (riz/jif)