Uncategorized

Eksis Sejak 1969, Desa Mentoro Jombang Jadi Kampung Sentra Martabak

×

Eksis Sejak 1969, Desa Mentoro Jombang Jadi Kampung Sentra Martabak

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Desa Mentoro, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, dikenal sebagai kampung martabak.

Ini tak lain karena ada ratusan warganya yang menekuni usaha kuliner, martabak sejak 1969 silam.

Alfendi, salah satu warga setempat menyampaikan, mayoritas pedagang martabak berasal dari Desa Mentoro.

“Sampai-sampai dikenal punjere martabak Jombang,” kata Alfendi.

Dia sampai tak hafal sejak tahun berapa warga setempat mulai berjualan martabak.

Yang dia ingat sejak 1970-an dia sudah mulai menekuni usaha itu sendiri.

“Jadi dulu itu ikut orang di Surabaya. Kemudian buka sendiri 1977, waktu itu martabak harganya masih Rp 150,” imbuh dia bercerita.

Singkat cerita, dari tahun ke tahun kuliner yang berbahan dasar tepung terigu ini kemudian berkembang pesat.

Alfendi bisa dikatakan merupakan dedengkot martabak di desa setempat.

“Rata-rata sekarang yang jualan sendiri itu dulu ikut saya. Jadi setelah bisa, mereka kemudian buat sendiri,” papar dia.

Martabak yang dijual pun seluruhnya sama. yakni martabak telur dan martabak manis atau lebih akrab dengan sebutan terang bulan.

Meski sama, mereka punya pangsa pasar sendiri.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang martabak Mentoro Nanang Muzaki mengatakan, UMKM martabak di Desa Mentoro sudah ada sejak 1969, dan  sekarang terus berkembang.

”Alhamdulillah terus berkembang. Setiap tahun kami mengadakan kegiatan tasyakuran bersama Paguyuban martabak Desa Mentoro ,” ujar dia.

Dijelaskan, tasyakuran itu adalah bentuk rasa syukur produsen martabak.

Dalam tasyarakuran martabak, pedagang membagikan secara gratis ke warga Mentoro.

Tidak hanya tahun ini, kegiatan tasyakuran rutin digelar setiap tahun bersamaan momentum peringatan hari kemerdekaan. Kegaiatan diikuti sekitar 106 pedagang martabak Mentoro .

“Alhamdulillah acara berjalan meriah. Warga Desa Mentoro sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” jelas dia.

Ia menyampaikan, perekonomian warga Desa Mentoro sebagian besar ditopang dari UMKM martabak .

Sekitar 106 pedagang martabak  setiap harinya pulang pergi berjualan martabak , baik di wilayah Kabupaten Jombang hingga Mojokerto.

“Namun ada juga beberapa pedagang asli Desa Mentoro yang kini menetap di daerah lain dan berjualan martabak,” pungkasnya. (ang/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *