KulinerWisata

Ingin Beli Durian? Begini Tips Membedakan Durian Asli Wonosalam Jombang dan Durian KW

×

Ingin Beli Durian? Begini Tips Membedakan Durian Asli Wonosalam Jombang dan Durian KW

Sebarkan artikel ini
ASLI WONOSALAM: Pembeli menunjukkan durian asli Wonosalam.

Desakita.co – Memasuki akhir November, durian Wonosalam Kabupaten Jombang mulai memasuki musim panen.

Namun, bagi pecinta durian harus lebih jeli jika ingin menikmati durian asli Wonosalam.

Pasalnya, ada beberapa penjual yang sengaja memanfaatkan momen musim durian dengan menjual durian KW Wonosalam alias durian luar kota.

Berikut tips, cara membedakan durian asli Wonosalam dan durian KW:

  1. Datang langsung ke petani

Cara paling mudah untuk bisa menikmati durian Wonosalam asli adalah datang langsung ke petani.

Seperti di rumah Misinah, 40, warga Dusun Ganten, Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam yang sudah 18 tahun berjualan durian asli Wonosalam.

Di rumah Misinah, pecinta durian akan dimanjakan dengan banyak pilihan durian asli Wonosalam.

Mulai jenis durian lokal, montong hingga bawor.

”Ini langsung dari petani. Mereka menjualnya ke sini,” ujar dia.

Misinah menjamin durian yang ia jual adalah masak pohon.

Pengunjung dijamin tak kecewa mencicipi durian asli Ganten ini.

Setiap ada pembeli, ia juga sering mengedukasi bagaimana cara membedakan durian asli Wonosalam dan durian KW Wonosalam alias durian luar kota.

2. Perhatikan Ciri Durian Wonosalam

Cara kedua, bisa dilihat dari rupa luar, yakni bagian duri, warna kulit dan batang.

”Pertama dapat dilihat dari batangnya. Kalau masih segar seperti ini, berarti masak pohon. Tapi kalau durian luar biasanya layu karena mereka petik mentah kemudian diimbu (di peti),” tambahnya.

3. Mencium Pucuk Durian

Cara ketiga, adalah dari mencium pucuk durian. Biasanya, durian Wonosalam memiliki bau yang segar dan semerbak.

Namun, durian luar cenderung samar.

”Kalau pelanggan ke sini, biasanya saya pilihkan langsung. Mereka juga banyak yang memilih makan di sini,” terangnya.

4. Perhatikan warna Durian

Dari segi warna, durian Wonosalam memiliki warna tak sama dengan durian lainnya.

Ia lantas menunjukkan di lapaknya, ada yang berwarna hijau, kuning hingga kuning keabu-abuan.

Namun, durian bukan asli Wonosalam biasanya memiliki warna yang merata, yakni kuning semua.

Sehingga memikat pembeli untuk mampir.

”Coba dilihat di sini, dari 10 durian yang ada pasti warnanya beda-beda,” papar dia.

5. Durian Wonosalam Rasanya Manis Legit

Dari segi rasa, durian Wonosalam tak ada tandingannya.

Menurut penuturan pelanggan-pelangganya, durian Wonosalam memiliki rasa khas, yakni manis legit.

”Durian Wonosalam tidak berair. Namun durian luar biasanya berair,” tandasnya.

Sejak 2003 berjualan durian di rumah, Misinah tak pernah sepi pembeli.

Meski rumahnya terletak di pelosok, namun pelanggannya banyak berdatangan dari sejumlah wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur.

Mulai Surabaya, Gresik hingga Kediri.

”Kebanyakan dari luar kota, mereka datang ke sini langsung,” terangnya.

Satu buah durian lokal dijual dengan harga yang bervariatif, mulai Rp 50 ribu – Rp 75 ribu tergantung ukuran.

Sedangkan untuk durian montong stabil di kisaran harga Rp 55 ribu perkilogram.

”Montong super ada yang memiliki bobot sampai 6-7 kilogram,” pungkasnya. (ang/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *