Desakita.co – Camat Ngusikan Ahmad Fahruddin Fauzi memiliki komitmen memberi pelayanan cermat kepada masyarakat. Termasuk mengembangkan ekomoni lokal.
Mulai Desa Keboan, Sumbernongko, Mojodanu, Manunggal, Ketapangkuning, Kedungbogo, Ngampel, Kromong, Asemgede, Cupak dan Desa Ngusikan sendiri.
”Jadi untuk pelayanan publik kami memiliki motto Cepat, efisien, ramah, manfaat, akuntabel, dan tuntas (Cermat),” katanya.
Baca Juga: Profil Lengkap Camat Ngoro Jombang Nur Evva Maylia: Mengabdi 19 Tahun, Optimalkan Potensi Desa
Kecamatan Ngusikan hasil pemekaran 2001 lalu ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Lamongan.
Sejak saat itu Kecamatan Ngusikan terus berkembang, baik sisi infrastruktur, perekonomian hingga pertanian.
Untuk mencapai motto itu, dia tak bisa bekerja sendiri. Tentunya dibantu seluruh pegawai dan staf kecamatan.
”Sinergitas dan kekompakan bersama Forkopimcam juga terus kita jalin, untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” imbuh dia.
Meski berada di ujung utara Jombang, Kecamatan Ngusikan memiliki banyak potensi wisata maupun ekonomi yang perlu dikembangkan.
”Untuk potensi perekonomian yang menonjol pembibitan kangkung, hasilnya selain dibuat pakan ternak atau dijual juga divermentasi, bijinya juga ada yang dijual untuk keperluan komestik,” tutur Fahruddin.
Sedikitnya, potensi itu berkembang di lima desa. Mulai dari Desa Manunggal, Ngampel dan Desa Ketapangkuning. Luasnya mencapai 70 hektare.
”Pada 28 Maret 2016 lalu Kecamatan Ngusikan sebagai pilot project kampung KB di Jombang,” lanjutnya.
Begitu juga potensi wisata menurut Fahruddin, hampir setiap desa memiliki potensi beda-beda.
Gunung Pucangan misalnya, selama ini sudah dikenal masyarakat luas.
Menjadi salah satu wisata yang bakal terus dikembangkan. ”Lalu ada juga sentra arang di Desa Cupak,” tutur dia.
Untuk infrastruktur jalan, menjadi salah satu akses penopang perkembangan ekonomi sekitar.
Untuk mencapai itu, pihaknya terus mencetuskan berbagai program.
”Sebenarnya sudah banyak jalan yang dicor pemkab, begitu juga tahun ini untuk akses dari Desa Made (Kecamatan Kudu) ke Desa Asemgede (Kecamatan Ngusikan) mulai diperbaiki,” lanjutnya.
Baca Juga: Profil Lengkap Shollahuddin Camat Megaluh Jombang: Dongkrak Sektor Pertanian
Melihat banyaknya program pemerintah itu diharapkan bisa berdampak signifikan kepada masyarakat. Terutama dari segi perekonomian warga.
”Biarpun berada di wilayah perbatasan, Kecamatan Ngusikan juga memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan,” pungkas Faruddin.
Cita-cita Jadi PNS Sejak Kecil
AHMAD Fahruddin Fauzi punya cerita panjang sebelum menjadi abdi negara. Sejak kecil, ia memang sudah bercita-cita tinggi menjadi seorang abdi negara.
Cita-cita itu baru bisa diraihnya setelah empat tahun usai lulus jenjang pendidikan sarjana.
”Jadi selain cita-cita saya sendiri, orang tua juga mendorong anak-anaknya untuk menjadi PNS,” kata Fahruddin.
Dia sendiri lahir di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, 5 Maret 1971 silam.
Anak ketiga pasangan M Fadloli dengan Afifah ini menghabiskan masa kecil dihabiskan di tanah kelahirannya.
Setelah lulus MI Nizhomiyah Rejoagung 1983, ia melanjutkan ke SMPN 1 Ploso lulus 1986. Kemudian ke SMA Muhammadiyah 1 Jombang lulus 1989.
Setelah itu, Fahruddin melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Surabaya. ”Lulus UPN Veteran 1993,” lanjut dia.
Setelah menyelesaikan studinya, Fahruddin kemudian pulang kampung. Dia memilih membantu kedua orang tuanya berjualan.
”Baru setelah ada informasi CPNS di BKKBN Jawa Timur saya langsung ikut mendaftar 1998, ternyata lolos. Mungkin berkat doa restu orang tua, sehingga cita-cita saya tercapai,” tuturnya.
Fahruddin kemudian ditugaskan di Kecamatan Kabuh sebagai petugas penyuluh Keluarga Berencana (KB).
Sejak saat itu hingga sekarang ia tak bisa jauh dari kecamatan. Selama ini sering mendapat tugas di kecamatan.
”Dari mulai PLKB, sekcam sampai menjabat camat semuanya di kecamatan,” pungkas alumnus S2 di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 2010 ini. (fid/bin/riz)