Desakita.co – Dinas Pertanian (Disperta) Jombang mencatat banyak tanaman jagung dan cabai di wilayah utara Brantas yang rusak imbas anomali cuaca.
Dari hasil pendataan yang dilakukan disperta di lapangan, luasan kerusakan tanaman cabai dan jagung yang mati mencapai 65 hektare. Masing-masing 50 hektare tanaman cabai dan 15 hektare jagung.
Kepala Disperta Jombang M Rony mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan.
Untuk sementara, selain tembakau yang mati, juga tanaman jagung dan cabai.
”Data sementara untuk tanaman cabai yang mati seluas 50 hektare, sedangkan jagung 15 hektare,” kata Rony dikonfirmasi, Jumat (12/7).
Baca Juga: Diuguyur Hujan Berhari-hari, Tanaman Jagung dan Cabai di Desa Plabuhan Jombang Tumbuh Tak Normal
Dari puluhan hektare itu tersebar di tiga desa di Kecamatan Plandaan.
Di antaranya di Desa Kampungbaru seluas 24 hektare tanaman cabai mati, dan Desa Klitih seluas 26 hektare.
Sedangkan jagung ini di Desa Kampungbaru 5 hektare, dan Desa Purisemanding 10 hektare. ”Keseluruhan ada di Kecamatan Plandaan,” bebernya.
Sementara, pemkab tak bisa memberikan bantuan ke petani tembakau pun petani cabai yang gagal panen. Sebab, bantuan hanya diberikan ke petani padi ketika terjadi gagal panen.
”Jadi, ketika dikatakan puso maka akan kita bantu berupa benih padi 25 kilogram per hektare disalurkan di musim tanaman berikutnya,” ujar Rony.
Alasannya, karena tanaman jagung ataupun buah bukan merupakan tanaman utama.
”Nggak ada untuk bantuan, sementara hanya padi. Pertama, faktor anggaran terbatas. Kedua, padi termasuk tanaman utama,” tutur dia.
Pihaknya juga akan kembali turun ke lapangan. Salah satunya, untuk memastikan apakah petani kembali menanam tanaman serupa atau beralih ke padi.
”Karena pengairan SI (Saluran Induk) Jatimlerek sudah kembali normal, akan kita data lagi. Minggu depan akan turun ke lapangan,” ujar dia.
Sebagai langkah memastikan pola tanam di wilayah itu.
Mengingat, sebelumnya salah satu opsi petani tak tanam padi imbas Dam Karet Jatimlerek jebol.
Baca Juga: Harga Melambung, Petani Cabai di Desa Plosogenuk, Perak Jombang Untung
Perjalanannya mati karena diguyur hujan. ”Termasuk yang gagal akan kita data lagi, karena saya dengar salah satu perangkat desa, petani yang gagal tanam tembakau ataupun buah akan kembali menanam padi,” pungkasnya. (ang)