Uncategorized

Berlangsung Lancar dan Kusuk! Salat Tarawih Ramadan Hari Pertama di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang Dipadati Jamaah

×

Berlangsung Lancar dan Kusuk! Salat Tarawih Ramadan Hari Pertama di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang Dipadati Jamaah

Sebarkan artikel ini
PADAT: Suasana salat tarawih hari pertama di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang terpantau padat, Senin (11/3) malam.

Desakita.co – Salat tarawih di bulan suci Ramadan hari pertama terpantau cukup padat.

Seperti di Masjid Agung Baitul Mukminin, Senin (11/3) malam.

Ribuan umat muslim dari berbagai daerah antusias mengikuti salat tarawih.

Pantauan di lokasi, tampak mihrab masjid Agung lantai 1 penuh.

Setiap saf terisi jamaah yang ingin salat tarawih. Tak hanya di lantai 1, jamaah juga memadati beberapa saf di lantai 2.

Kegiatan salat tarawih berlangsung lancar dan kusuk.

Kepala Kantor Kemenag Jombang Muhajir menyampaikan, berdasarkan rukyat hilal yang dilakukan Kemenag dan organisasi islam di Masjid Jamik Mambaul Maarif Denanyar Jombang, Sabtu (10/3) sore, hilal tak terlihat.

”Sehingga pemerintah memutuskan 1 Ramadan jatuh pada besok (hari ini, Red) yang dimulai dengan salat tarawih, nanti malam,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Dalam salat tarawih yang dilaksanakan di masing-masing masjid tidak ada teknis maupun ketentuan khusus.

Namun, ia tetap mengingatkan pengurus masjid/musala hingga takmir mematuhi aturan penggunaan pengeras suara. Sebagaimana, hal itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama No 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

”Ya ada beberapa aturan yang sudah kita sosialisasikan, termasuk tata cara penggunaan pengeras suara di masjid atau musala,’’ papar dia. Dijelaskan, ada beberapa poin yang diatur dalam SE tersebut.

Misalnya pemasangan pengeras suara dipisahkan antara pengeras suara yang difungsikan ke luar dengan pengeras suara yang difungsikan ke dalam masjid/musala.

Untuk mendapatkan hasil suara optimal, hendaknya dilakukan pengaturan akustik yang baik.

Ketiga, volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 desibel (dB).

”Dalam hal penggunaan pengeras suara dengan pemutaran rekaman, hendaknya memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat, salawat/tarhim,’’ pungkas Muhajir. (ang/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *