Desakita.co – Setiap desa di kabupaten Jombang memiliki asal-usul alias sejarah.
Tak terkecuali asal usul Desa Mejoyolosari, Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.
Nama Desa Mejolosari diambil nama dari Merjoyo dan Lohsari.
Dikuti dari laman sabdopalon.jombangkab.go.id, mulanya, Desa Mejoyolosari merupakan hutan belantara dan orang pertama yang mbabat alas alias membuka hutan adalah bernama Ki Watu Kucur.
Belum diketahui dengan jelas, siapa sosok Ki Watu Kucur namun dia dipercaya sebagai sosok yang menjadikan hutan tersebut menjadi permukiman dan pertanian.
Lambat laun berjalan, setelah terjadinya kekalahan perang Diponegoro, sejumlah prajurit Diponegoro lari ke wilayah timur kemudian singgah di wilayah Mejoyolosari.
Adapun yang singgah kala itu dipercaya ada dua orang yakni Raden Timan dan Raden Suwanti.
Mereka berdua dipercaya memiliki nama panggilan yaitu Mbah Laduk dan Nyai Laduk yang diperkirakan singgah tahun 1778.
Belum diketahui apa yang terjadi, Mbah Laduk dan Nyai Laduk berpisah. Kemudian, wilayah Lohsari diganti menjadi nama Losari dan Merjoyo diganti nama Mejoyo. Sehingga terdapat dua desa dengan wilayah dan nama berbeda.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya zaman kolonial Belanda terjadilah blengketan atau penggabungan desa.
Dua wilayah tersebut kemudian dimerger menjadi Desa Mejolosari.
Informasi yang dihimpun, pemerintahannya kali pertama dipimpipin Raden Suwanti (Nyai Laduk).
Nyai Laduk memimpin Desa Mejolosari tahun 1727 – 1819.
Setelah itu, digantikan kepala desa berikutnya hingga sekarang sudah ada 13 kepala desa yang memimpin Desa Mejolosari. Terakhir, ada Kades Supaat yang menjabat sejak 2019 sampai sekarang.
Adapun desa Mejoyolosari dibagi menjadi 4 (Empat) dusun yaitu Dusun Losari, Dusun Mejoyo, Dusun Siwalan, Dusun Cangkringan. (ang)