DesaKita.co – Perayaan hari jadi ke-978 Pemerintah Desa (Pemdes) Karangdagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Jawa Timur berbeda.
Pasalnya, perayaan kali digelar secara meriah, salah satunya dengan menggelar kirab budaya serta berbagai rangkaian pagelaran kesenian tradisional.
”Dalam kegiatan pawai budaya, kami mewajibkan para peserta untuk memakai pakaian tradisional adat jawa dan membawa tumpeng gunungan hasil bumi dan jajan tradisional secara tradisional pula,” ujar Kepala Desa Karangdagangan Tambit.
Baca Juga: Tradisi Ujung Desa Mundusewu Bareng Jombang, Wujud Tirakat Warga Minta Hujan
Seluruh warga sangat antusias mengikuti kirab budaya.
”Kami ingin mengembalikan hakikat sebenarnya dari perayaan hari jadi desa secara tradisional untuk lebih menghormati para leluhur. Acara kirab kami laksanakan tanpa adanya peserta yang berjoget-joget dengan diiringi sound serta membawa tumpeng gunungan tanpa kendaraan bermotor,” terang Tambit.
Seluruh tumpeng gunungan hasil bumi dan jajan tradisional yang telah dikirab mengelilingi desa lantas disiram terlebih dahulu dengan air tirto wening sebelum diperebutkan oleh para pengunjung.
”Air tirto wening merupakan air yang diambil dari tujuh mata air atau sendang yang ada di wilayah Desa Karangdagangan serta dari beberapa lokasi di Kabupaten Tuban yang memiliki keterkaitan akan sejarah Ronggolawe yang berkaitan dengan sejarah Desa Karangdagangan,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemasaran Ayam Warna-warni di Desa Ini di Jombang Tembus hingga Luar Jawa
Air tirto wening tersebut juga dipercaya oleh sebagian besar masyarakat setempat dapat membawa khasiat tersendiri jika dikonsumsi setelah dikirab.
”Saya selaku perwakilan dari pemdes mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh warga masyarakat yang telah sangat antusias serta mewujudkan rasa guyub dan kerukunan selama mengikuti rangkaian acara hari jadi desa. Harapan ke depannya semoga seluruh warga masyarakat Desa Karangdagangan diberikan kesehatan, rejeki melimpah serta kemudahan dalam segala urusannya. Semoga di tahun depan perayaan hari jadi desa dapat digelar dengan lebih meriah,” pungkas Tambit. (dwi/naz)