KulinerPotensi

Lagi Musim Durian! Pasar Buah Wonosalam Jombang Bisa Jadi Jujukan Berburu Durian

×

Lagi Musim Durian! Pasar Buah Wonosalam Jombang Bisa Jadi Jujukan Berburu Durian

Sebarkan artikel ini
POTENSI LOKAL: Pedagang durian saat menunjukkan durian lokal Wonosalam di Pasar Buah Wonosalam.

Desakita.co – Banyak cara untuk bisa mendapatkan durian asli Wonosalam.

Selain bisa mendatangi langsung ke petani, cara yang cukup efektif, yakni dengan datang ke Pasar Buah Wonosalam.

Bangunan pasar dengan desain tradisional ini didirikan untuk membantu petani sekitar memasarkan hasil-hasil bumi Wonosalam, termasuk di antaranya durian.

Untuk mencari lokasi pasar ini pun tidak terlalu sulit, lantaran terletak di pinggir jalan utama Wonosalam, tepatnya di Dusun Sumber, Desa/Kecamatan Wonosalam.

Dilkasi, banyak lapak penjual dipenuhi aneka macam komoditas hasil bumi.

Mulai dari durian, petai, alpukat, salak, pisang, jengkol dan beragam komoditas hasil petani Wonosalam lainnya dapat ditemukan di pasar ini.

”Semua yang dijual di sini komoditas lokal, asli dari petani Wonosalam. Kebetulan musim durian, jadi hampir semua jual durian,” ujar M. Afin, 25, salah satu pemilik lapak di pasar.

Afin menerangkan, dibandingkan hari-hari biasa, setiap musim durian, lapak-lapak pedagang ramai didatangi pembeli.

Tidak hanya warga lokal Jombang, tak sedikit pecinta durian dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur mampir ke pasar buah.

”Kalau di sini banyak pilihannya. Hampir semua jenis duren dijual di sini, jadi pembeli tinggal memilih sesuai selera.

Duren-durennya juga masih segar, sebab langsung dari petaninya,” terangnya.

Di antara durian yang bisa ditemukan di pasar, mulai dari durian lokal, durian montong, simas yang dikenal anti kolesterol hingga yang paling jadi primadona durian bido Wonosalam.

“Semua jenis durian ada. Kecuali durian bido, biasanya harus pesan dulu karena banyak yang cari,” tambahnya.

Selain banyak pilihan, pembeli juga bisa menikmati durian di tempat.

Udara sejuk dan pemandangan khas pedesaan menjadikan suasana pasar buah terasa asik.

”Banyak juga yang dimakan di sini. Kebetulan tempatnya juga cukup luas,” imbuhnya.

Dikatakan, rata-rata pembeli sudah pandai memilih durian. Namun, tidak jarang, sebagian juga minta dipilihkan.

”Tentu kita pilihkan sesuai keinginan, kita tidak ingin mengecewakan pembeli, apalagi mereka sudah datang jauh-jauh ke sini untuk mencari durian Wonosalam,” bebernya.

Tak jarang, dia pun menerangkan ciri-ciri mengenali durian Wonosalam, yang identik dengan rasa manit legitnya.

“Apalagi durian bido.

Khas legitnya berbeda dengan durian lain, kalau yang baru nyoba, mungkin langsung ketagihan,” jelas dia.

Selain itu, untuk mengenali durian asli Wonosalam bisa dilihat dari ciri dari kulit luar, yakni berwarna sedikit keabu-abuan.

”Durian Wonosalam yang masak pohon, biasanya memiliki warna sedikit keabu-abuan pada bagian duri,” jelas dia.

Harga yang ditawarkan satu buah durian juga bervariatif.

Misalnya durian lokal mulai Rp 50 – Rp 70 ribu, durian montong Rp 65 – Rp 75 ribu per kilogram dan durian bido Rp 80 – Rp 120 ribu per kilogram, tergantung jenis dan ukuran.

“Harga durian bido memang lebih mahal. Selain rasanya yang khas, stoknya juga terbatas,” tandasnya.

Setiap hari, pasar buah Wonosalam tak pernah sepi pembeli.

Pada hari biasa, Afin bisa menjual 10 – 20 buah durian.

Pada akhir pekan bisa menjual hingga 50 buah.

“Pengunjung tak hanya dari Jombang, melainkan dari berbagai daerah,” pungkasnya. (ang/naz/ang)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *