KulinerPotensi

Punya Potensi Telur Asin Sejak 1970-an, Begini Upaya Desa Kedungmlati Jombang

×

Punya Potensi Telur Asin Sejak 1970-an, Begini Upaya Desa Kedungmlati Jombang

Sebarkan artikel ini
Kepala Desa Kedungmlati Mariyati meninjau UMKM telur asin di desanya.

Desakita.co – Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, sejak puluhan tahun dikenal sebagai penghasil telur asin berkualitas di Jombang.

Karena itu, Pemdes setempat terus  mengoptimalkan UMKM telur asin.

Kepala Desa Kedungmlati Mariyati menjelaskan UMKM telur asin sudah muncul sejak 1970-an.

“Jumlahnya banyak sekali karena memang banyak peternak bebek petelur,” katanya.

Sejak saat itu, banyak warga yang kemudian mengembangkan usaha dari telur bebek.

Sekaligus sebagai siasat agar telur bebek tidak hanya dijual mentah hingga bisa menambah nilai ekonomis.

“Akhirnya dimulai kelompok peternak bebek sekaligus telur asin,” imbuhnya.

Usaha itu menyebar ke seluruh dusun. Mulai  Dusun Kedungpapar, Kedungbendo, Kedungmelati, Krandegan, Kedunggayam dan Dusun Ingas Kerep.

“Sampai sekarang yang bertahan puluhan, dan ini terus kita berdayakan karena potensinya merata. Di semua dusun ada produsen,” lontarnya.

Telur hasil produksi warganya dikenal enak dan berkualitas.

Karena pembuatnya juga sudah berpengalaman selama puluhan tahun.

“Jadi siapapun yang datang ke desa, biasanya kami berikan oleh-oleh telur asin ini,” imbuhnya.

Mariyati menjelaskan, kendala paling besar dari produksi telur asin adalah pemasaran.

Usia produsen yang rerata di atas 40-50 tahun, membuat mereka terkendala pemasaran online.

“Jadi kendala utamanya pemasaran masih manual. Rata-rata produsen ini sebagai penjual, dibawa sendiri ke pasar, selain pasar getok tular,” tambahnya.

Karena itulah ke depan pihaknya akan menata dan membantu para produsen telur asin.

Ada sejumlah langkah yang akan dilakukan dengan melibatkan para pemuda untuk membantu pemasaran telur asin.

Terutama dalam menggunakan marketplace dan pemasaran digital.

“Kita sedang upayakan, jadi kami berikan pelatihan dan menggandeng yang sudah berpengalaman.

Biar produsen ini tetap bisa produksi, sementara penjualannya lewat BUMDes, bisa lewat e-katalog atau lewat marketplace lain,” tambahnya.

Rencana ini disambut baik Janainah, 57, salah satu produsen telur asin.

Pengembangan pasar yang akan dilakukan Pemdes Kedungmlati itu benar-benar akan didukungnya.

“Tentu, karena kami selama ini masih menjual telur asin keliling, harus manual. Semoga kalau nanti sudah ada yang bisa online, jadi lebih mudah diakses,” sebut dia.

Selain itu, dengan dilibatkannya kaum muda dalam berkegiatan usaha, maka akan sangat penting untuk menumbuhkan generasi baru dalam industri UMKM telur asin.

“Karena sebenarnya pasar masih besar, apalagi kalau mau lebaran.

Kuncinya memang pemasaran, permodalan dan tenaga kerja. Tentu sangat bagus kalau sudah ada dukungan dari pemdes,” pungkasnya. (riz/bin/ang)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *