Desakita.co – Sudarso merupakan lulusan guru penggerak terbaik angkatan ke-9 Kabupaten Jombang. Pada 16 Mei lalu, ia dilantik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya sebagai kepala SMKN Wonosalam.
Dia gambaran anak petani yang sehari-hari tinggal di desa. Tapi perjuangannya di pendidikan sangat tinggi. Lulus SDN Kedungpari Mojowarno, dia melanjutkan ke SMPN 1 Mojowarno, dan SMA PGRI 2 Jombang. Kemudian kuliah di Universitas PGRI Jombang, atau yang dulu dikenal dengan STKIP PGRI Jombang.
Setelah lulus pada 1999, ia mengajar di SMK Telekomunikasi Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, sebagai guru Informatika. Merasa ilmunya di bidang tersebut tidak cukup, ia kemudian kuliah lagi di Unipdu jurusan Sistem Informasi, 2001-2006.
Selama di SMK Telekomunikasi, ia tidak hanya sebagai guru, tapi juga menjabat sebagai Waka Kesiswaan (2001-2003) dan sebagai Wakil Kepala Kurikulum (2003-2011).
Baca Juga: Intip Profil Sunarsih Atlet Softball Nasional yang Kini Jadi Guru di SMPN Sumobito Jombang
Sudarso juga mengamalkan ilmunya sebagai dosen di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jombang, 2006 sampai 2015. Ia sempat menjabat sebagai pembantu direktur 1 bidang akademik AMIK Jombang.
Sudarso kemudian diangkat menjadi guru PNS pada 2008 di SMKN Gudo. Saat itu, ia belum melepas SMK Telekomunikasi dan AMIK. Sebab keduanya tidak mengganggu tugas utamanya di SMKN Gudo. Pagi di SMKN Gudo, sore di SMK Telekomunikasi, sedangkan Sabtu-Minggu di AMIK.
Sejak 2011 ia mulai mengurangi jam mengajarnya. Ia sudah tidak lagi mengajar di SMK Telekomunikasi. Sedangkan AMIK dia lepas sepenuhnya pada 2015. Ia juga pernah menjadi guru di SMK Pancasila Mojowarno (1999-2004), guru MA Nurul Jadid Bandung (1999-2004).
Di SMKN Gudo ia tidak hanya menjadi guru. Ia juga mengemban amanah sebagai kepala Program Teknik Komputer dan Jaringan 2008-2016. Kemudian mendapatkan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Kurikulum 2016-2025.
’’Kemudian saya mengikuti tahapan demi tahapan menjadi kepala sekolah mulai dari guru penggerak angkatan ke sembilan, dan alhamdulillah saya lulusan terbaik guru penggerak angkatan ke sembilan,’’ ungkapnya.
Keilmuan Sudarso juga ditunjang dari pengalamannya. Ia pernah mengikuti belasan kali pendidikan dan pelatihan juga puluhan pertemuan ilmiah. Seperti simposium, seminar juga konferensi.
Baca Juga: Profil Soeharto Ketua PMI Kabupaten Jombang: Perintis Berdirinya PMI Jombang, Aktif Sejak 1980
Optimalkan Peran IT dalam Pembelajaran dan Manajemen
Sebagai guru, Sudarso selalu berupaya untuk mengoptimalkan peran teknologi informasi (IT) dalam pembelajaran. Dalam program guru penggerak sebelumnya, ia membuat sejumlah inovasi dalam bidang IT. Begitu pula di SMKN Wonosalam, ia bakal memaksimalkan peran IT untuk menunjang pembelajaran.
’’Saya bukan konten kreator, tapi saya mengajari anak untuk bisa bikin konten-konten yang menarik, agar bisa sukses di era revolusi industri 4.0 ini,’’ ungkap pria kelahiran Jombang 23 September 1976 tersebut.
Ia membekali siswa untuk dapat membuat konten, guna memasarkan produk agar laris di pasaran. ’’Saya buat kelompok diajari cara bikin konten yang baik,’’ ucap ketua musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Teknik Komputer dan Jaringan Kabupaten Jombang
Di SMKN Gudo, dia memprakarsai pemanfaatan teknologi IT. SMKN Gudo sudah terbiasa ujian menggunakan IT sejak 2017. Ia juga pernah menjadi pembimbing lomba website se-Jawa Bali pada 2009 saat masih di SMK Telekomunikasi. Dan berhasil mengantarkan timnya menjadi juara 2.
Pada lomba kompetensi siswa (LKS), Sudarso merupakan koordinator pembimbing yang tahun ini berhasil mengantarkan SMKN Gudo menjadi juara 3 LKS tingkat provinsi pada bidang INC (Information Network Cabling).
Di SMKN Wonosalam, dia bakal melanjutkan program kepala sekolah lama di bidang akademik. Ia juga bakal mengembangkan bidang IT. Dari pengalaman yang telah dimiliki, ia bakal mengimplementasikannya di Wonosalam. Tidak hanya menunjang sisi pembelajaran tapi juga dari sisi manajemen.
’’Kebetulan itu bidang saya dan sudah punya cukup pengalaman di program TKJ,’’ kata bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Sukarti dan Kojra ini.
Sudarso menikah dengan Sri Wulandari Amd yang ia kenal di AMIK. Keduanya telah dikaruniai tiga anak. ’’Yang dua sudah kuliah di Unesa. Yang satu masih kelas 11 SMAN 2 Jombang,’’ ungkapnya.
Sudarso selalu berusaha untuk bekerja profesional. Totalitas sebagai kepala sekolah dan guru di kantor, dan menjadi suami serta ayah yang baik di rumah. Sabtu Minggu ia manfaatkan sepenuhnya untuk keluarga.
Sudarso memiliki kebiasaan lari 15-30 menit setiap hari setelah salat Subuh. Hal itu konsisten ia lakukan sejak 10 tahun terakhir. Manfaatnya, tubuh Sudarso meski digembleng dengan aktivitas melelahkan dari pagi sampai sore masih terasa bugar.
’’Saya berangkat dari rumah jam 6 pagi, sampai sore di sekolah badan saya masih fresh,’’ ungkap pria yang sehari-hari tinggal di Desa Kedungpari Kecamatan Mojowarno ini.
Ia juga aktif di kegiatan kemasyarakatan. Sudarso tercatat aktif sebagai takmir masjid Al Khoiriyah Kedungpari Mojowarno 2013-2024. ’’Dalam kehidupan sehari-hari saya senantiasa membiasakan diri hidup sederhana,’’ tegasnya. (wen/jif/ang)
Respon (2)