Pemerintahan

Profil Lengkap Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo: Awali Karir Jadi Dosen Hingga Inspektur Khusus Kemendagri

×

Profil Lengkap Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo: Awali Karir Jadi Dosen Hingga Inspektur Khusus Kemendagri

Sebarkan artikel ini
CEKATAN: Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.

Desakita.co – Pj Bupati Jombang Dr Drs Teguh Narutomo MM dikenal cekatan dalam memimpin Jombang.

Dalam masa kepemimpinannya selama enam bulan ke depan, pria kelahiran Pontianak 17 Juli 1968 ini punya komitmen tinggi menyukseskan Pilkada 2024.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat sinergitas dengan seluruh elemen masyarakat.

”Saya menjabat sejak Selasa (23/7) hingga dilantikan Bupati definitif. Artinya, selama pelaksanaan Pilkada kita ingin menjaga kondusivitas dan netralitas pada ASN.

Kita ingin mewujudkan Pilkada yang fair play di Kabupaten Jombang,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Pj Bupati Teguh punya strategi untuk mewujudkan itu, salah satunya memperkuat sinergi dan kolaborasi antar elemen.

”Saya keliling ke semua pihak mulai jajaran forkopimda, ulama, pemerhati publik dan seluruh masyarakat untuk bersama sama menjaga kondusivitas,’’ tambahnya.

Baca Juga: Tak Perlu Lulusan SMA, Ini Syarat Terbaru Calon Kepala Desa Sesuai UU Desa Nomor 3 Tahun 2024

Sejak awal dirinya menjabat Pj Bupati Jombang, Teguh juga berkomitmen menyelesaikan permasalahan daerah.

Seperti permasalahan inflasi hingga penyelesaian mall pelayanan publik di kawasan Ruko Simpang Tiga Mojongapit. ”Semua permasalahan kita sisir. Pelan-pelan kita ingin bangun Jombang lebih baik,’’ papar dia.

Teguh merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Kasiman seorang TNI yang juga pejuang Kemerdekaan asal Malang dan Sunarti asli Purworejo.

Teguh memang dilahirkan di Pontianak, namun sejak TK ia pindah ke Jakarta.

Teguh mengawali pendidikan dasarnya di  SDN Serdang Jakarta Pusat lulus tahun 1981, kemudian melanjutkan ke SMPN 5 Jakarta lulus 1984, dan menuntaskan pendidikan di SMAN 1 Jakarta lulus 1987.

Teguh menceritakan, sebelum masuk APDN/Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dirinya sempat mendaftar di Universitas Tanjungpura Kalbar.

Namun, kala itu hatinya lebih memilih untuk mengikuti seleksi APDN di Pontianak.

”Saya masuk APDN di Pontianak, Kalimantan Barat tahun 1987 dan alhamdulillah Diploma APDN lulus 1990,’’ tambahnya.

Usai lulus dari APDN, ia harusnya mendapat tugas pertama untuk mengabdi di Kabupaten Ketapang.

Baca Juga: Profil Lengkap Camat Mojoagung Muchtar: Kawal Pembangunan, Jaga Kesehatan dengan Gowes

Namun, di saat yang bersamaan, kala itu ada rencana penyatuan APDN seluruh daerah menjadi satu yang kemudian menjadi STPDN.

Kebijakan itu, membuat Kemendagri seleksi untuk menjadi pengasuh bagi praja STPDN yang diambil dari para lulusan APDN daerah dengan rangking 10 besar.

Karena ada ada 20 APDN Daerah maka terkumpul 200 orang kandidat pengasuh.

Dari 200 orang lulusan terbaik yang mengikuti tes menjadi pengasuh, terpilih 36 lulusan yang salah satunya Teguh.

”Kemudian saya bertugas menjadi pengasuh STPDN Jatinangor. Dan alhamdulillah 2 tahun mengabdi di sana, saya mendapatkan reward beasiswa untuk dikuliahkan S1 di Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta dan lulus 1997,’’ papar dia.

Teguh terhitung mengabdi menjadi pengasuh di STPDN Jatingangor sejak 1991.

Selain itu, Teguh juga diberi tugas menjadi dosen Ilmu Pemerintahan di STPDN Jatinangor mulai 2000-2016. Ia juga sukses menempuh pendidikan S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Labora Jakarta lulus 2000.

Teguh mengabdi jadi pengasuh merangkap dosen hingga mencapai jabatan fungsional lektor di STPDN Jatingangor sampai dengan 2016.

Perjalanan karir Teguh berlanjut hingga di mutasi ke Jakarta Pada Bidang Penataan Daerah Puslitbang Kemendagri hingga 2017.

Setahun berikutnya, jabatan fungsional dosen lektor dialih fungsikan dengan penyetaraan sebagai Peneliti Muda.

Dalam perkembangannya saat itu jabatan fungsional Peneliti dibolehkan merangkap jabatan struktural dan karena memiliki kinerja luar biasa yang ditunjukkan Teguh juga mengantarkan dirinya menjabat Kasubbag Hukum dan Perundang-Undangan pada Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan tahun 2018.

Selain itu, ia juga dipercaya Kasubbag Penyusunan Program dan Anggaran pada Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan dan Kasubbag Data dan Evaluasi Kinerja pada Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan di tahun berikutnya.

”Di Badan Penelitian dan Pengembangan saya juga diberikan amanah menyusun perundang-undangan misalnya Permendagri, memberi masukan revisi UU 32 2009 tentang Pemda dan turunannya PP No 38 Th 2017 tentang Inovasi Daerah,’’ papar dia.

Disamping itu, Teguh juga pernah mengemban amanah beberapa jabatan strategis di antaranya Kabag Kerjasama Litbang dan Administrasi Peneliti/Perekayasa pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan.

Kabag Pembinaan Jabatan Fungsional, Kepegawaian dan Sisdur serta Evaluasi Kinerja ASN pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan dan Kabid Sumber Daya Manusia pada Pusat Litbang Inovasi Daerah.

Kemudian jabatan fungsional Teguh juga mendapatkan kenaikan pangkat selain kenaikan jabatan strukturalnya yaitu menjadi Peneliti Madya karena memperoleh tambahan Angka Kredit Badan Penelitian dan Pengembangan.

Di akhir  Tahun 2018 Teguh dimutasi dari Badan Litbang Kemendagri menjadi Kabid Pengelolaan Sistem Informasi pada Pusat Data dan Sistem Informasi Setjen Kemendagri. Dalam perjalanan karirnya di Kemendagri.

Teguh juga pernah mengemban jabatan Kabag Penyiapan Materi pada Biro Administrasi Pimpinan Setjen Kemendagri mendampingi pak Mendagri.

Di waktu yang bersamaan Teguh juga berhasil menuntaskan gelar doktornya di Universitas Negeri Jakarta lulus tahun 2019.

Pertengahan Tahun 2019 Teguh dipromosikan dan dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Inspektur Khusus Pada Inspektorat Jenderal Kemendagri 2020 sampai sekarang.

Selain itu, Teguh juga menjadi Anggota Satgas Saber Pungli pusat sejak 2020 sampai sekarang.

”Saat di Inspektur Khusus Pada Inspektorat Jenderal Kemendagri saya juga diberi amanah untuk menjadi Tim Evaluasi Kinerja Pj Bupati/walikota se-Indonesia untuk mengevaluasi 272 Pj Bupati/walikota di Indonesia.

Selama pengabdiannya di Kemendagri, Teguh juga berhasil meraih beberapa sertifikasi keahlian.

Di antaranya CRGP (Certified Risk Governance Professional), CGCAE (Certified Government Chief Audit) dan CFRA (Certified Forensic Auditor). (ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *