Lifestyle

Intip Profil Syamsul Ma’arif, Warga Desa Cukir Jombang yang Kini Menjabat Kepala MAN Insan Cendekia Pasuruan

×

Intip Profil Syamsul Ma’arif, Warga Desa Cukir Jombang yang Kini Menjabat Kepala MAN Insan Cendekia Pasuruan

Sebarkan artikel ini
BERPRESTASI: Syamsul Ma’arif menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 2022.

DesaKita.co – Syamsul Ma’arif SPd MPd merupakan sosok kepala madrasah berprestasi.

Warga Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur ini sejak 2018 hingga sekarang dipercaya Kementerian Agama menjabat sebagai kepala MAN Insan Cendekia (IC) Pasuruan.

Syamsul lahir di Dusun Sumoyono, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, 4 Juli 1975.

Baca Juga: Unggul Perolehan Suara, Mantan Kades Terpilih Kembali KDAW Desa Pulolor Jombang

Jenjang pendidikannya dihabiskan di Jombang dan Ponorogo. Mulai dari SDN Jatirejo 2, lalu mondok di Pesantren Al Urwatul Wutsqo sekaligus mengenyam pendidikan di MTs Al Urwatul Wutsqo, Diwek, Jombang.

’’Atas beberapa pertimbangan keluarga dan guru di MTs ketika itu, saya melanjutkan ke Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo,’’ kata Syamsul kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Selain mondok, Syamsul juga bersekolah di Kulliyatul Muallimin Islamiyah (KMI) Islamic Teachers Training College Gontor, Ponorogo.

’’Teman-teman saya menyelesaikan SMA hanya tiga tahun, saya di KMI harus menempuh pendidikan di pesantren selama enam tahun dan masa pengabdian di Gontor II sebagai guru selama satu tahun,’’ imbuhnya.

Total tujuh tahun Syamsul hidup di Pesantren Gontor Ponorogo. Dia kemudian pulang kampung dan melanjutkan pendidikan di STKIP PGRI Jombang (sekarang UPJB) Prodi Bahasa Inggris pada 1998.

Baca Juga: Sayap Dam Balongsono Desa Talundkidul Jombang Ambrol 15 Meter, Begini Kondisinya

Dia kuliah sembari mengajar di sejumlah lembaga pendidikan. Dia menyelesaikan studinya pada 2003.

Singkat cerita, pada 2005 dia ikut seleksi CPNS Kementerian Agama. ’’Karier pertama PNS di MAN 1 Jombang,’’ ujar Syamsul.

Pada 2007 dia, mendapat beasiswa dari Kementerian Agama untuk melanjutkan S2 di Universitas Negeri Malang. ”Sampai selesai 2009,” tutur dia.

Dia dipercaya mengembangkan kelas unggulan di MAN 1 Jombang. Lalu pada 2011-2016 mendapat amanah menjabat wakil kepala madrasah bidang kurikulum. Sejak saat itu, prestasi Syamsul mulai melejit.

Dimulai dari meraih guru berprestasi tingkat kabupaten dan mewakili Jombang di tingkat Jatim.

’’Di provinsi saya mendapatkan juara 2,  kategori guru MA pada Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi 2015,’’ tuturnya.

Pada 2017 Syamsul kembali meraih penghargaan serupa tingkat kabupaten. Namun, belum sempat ambil bagian di tingkat Jatim, Syamsul dinyatakan lolos asesmen sebagai Kepala MAN Insan Cendekia Pasuruan 2018 hingga sekarang.

’’Siapa sangka pengalaman saya sebagai guru di sekolah-sekolah yang baru berdiri dulu, sangat berguna untuk mengemban amanah itu,’’ urai Syamsul.

Baca Juga: Dampak Banjir, Petani Desa Kedungmlati Kesamben Jombang Tanam Ulang Hingga 3 Kali

MAN IC Pasuruan merupakan satu-satunya di Jatim. Menjadi salah satu madrasdah aliyah unggulan milik Kementerian Agama. ’’Se-Indonesia ada 24, lokasinya di setiap provinsi ada satu,’’ ucapnya.

MAN IC Pasuruan fokus pada akademik dan riset atau sains dan teknologi. Selama ini siswanya selalu menjadi langganan juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) baik tingkat Jatim maupun nasional.

’’Di Jatim masuk peringat tiga. Sementara nasional peringkat 40,’’ terangnya.

Prestasi Syamsul juga terus melejit. Di antaranya, meraih juara 1 kepala MA berprestasi pada Anugerah GTK (Guru dan Tenaga Pendidik) tingkat nasional 2022.

Penghargaan diserahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi, Surabaya.

’’Saat ini saya sedang menempuh S3 di Universitas Abdul Chalim (UAC) Pacet (Kabupaten Mojokerto) Program Manajemen Pendidikan Islam,’’ ungkapnya. (fid/jif)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *