Desakita.co – Bencana longsor yang diakibatkan tanah gerak di Dusun Jumok Dusun, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam jadi atensi serius pemerintah pusat.
Hal ini diketahui, dari kunjungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Jombang, Selasa (12/3). BNPB mendukung dilakukannya relokasi warga terdampak.
Dalam kunjungannya ke Jombang, BNPB terlebih dulu melakukan rakor teknis rencana relokasi warga terdampak longsor. Agus Riyanto Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat BNPB menyampaikan, langkah relokasi perlu dilakukan untuk menangani warga terdampak.
”Kami tentu sarankan relokasi. Tentu terhadap warga yang terdampak langsung maupun area-area yang belum terdampak,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Dia juga meminta Pemkab Jombang segera melakukan koordinasi dan langkah untuk menentukan relokasi warga terdampak. Menurut dia, penentuan lahan relokasi menjadi faktor utama yang harus segera ditentukan.
”Ketersediaan lahan menjadi faktor penentu langkah relokasi,” jelas dia.
BNPB mengaku siap mendukung langkah relokasi.Pihaknya juga siap memberikan program stimulan bantuan rumah bagi warga terdampak bencana.
”Jadi, program stimulan itu luasan dan besaran rumah sudah ditentukan,’’ jelas dia.
Sementara itu, Pj Bupati Jombang Sugiat mengatakan, total ada 12 rumah rusak akibat tanah gerak. Selebihnya, ada 64 KK terdampak akibat tanah gerak.
”Rencana relokasi terus kita matangkan, saat ini masih kita koordinasikan,” ujar dia.
Dijelaskan, dari hasil koordinasi terakhir, perhutani siap untuk menyerahkan asetnya menjadi lahan relokasi. Demikian juga Pemdes Sambirejo juga menawarkan tanah kas desa untuk tempat relokasi.
”Kemarin perhutani juga menawarkan, tapi prosesnya agak lama karena harus tukar guling dan lain sebagainya. Tapi sampai sekarang masih kita kaji terus,’’ pungkasnya. (ang/naz/ang)