Pemerintahan

Inovasi Kecamatan Wonosalam Jombang: Ada Deni Canan, Cak Klunting Hingga Laperbos

×

Inovasi Kecamatan Wonosalam Jombang: Ada Deni Canan, Cak Klunting Hingga Laperbos

Sebarkan artikel ini
Kantor Kecamatan Wonosalam

Desakita.co – Sebagai barometer pariwisata di Kabupaten Jombang, Kecamatan Wonosalam terus tumbuh dan berkembang menjadi pusat destinasi kunjungan wisata di Kabupaten Jombang. Dibawah kepemimpinan Camat Haris Aminuddin SSTP ME, Kecamatan Wonosalam terus melahirkan beragam inovasi menarik.

Ada tiga inovasi yang telah dicetuskan untuk masyarakat Wonosalam. Pertama, inovasi inovasi Deni Canan (deteksi dini kebencanan).

Ini merupakan terobosan Kecamatan Wonosalam dalam melayani masyarakat di bidang kebencanaan.

Kecamatan Wonsoalam bersinergi dengan TNI, Polri, pemerintah desa dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) desa dalam rangka mendeteksi sejak dini titik-titik yang berpotensi menimbulkan bencana alam maupun sosial.

Ini dikomandani secara langsung oleh camat,’’ terangnya.

Baca Juga: Harga Jual Menggiurkan, Petani di Lereng Gunung Anjasmoro Wonosalam Jombang Mulai Tertarik Budi Daya Vanili

Tim ini terjun secara langsung ke desa-desa, mengidentifikasi dan menginventarisasi titik maupun lokasi mana saja yang berpotensi menimbulkan bencana alam tanah. Baik longsor, pohon tumbang maupun bahu jalan yang ambles atau longsor.

’’Mereka juga memberi tanda bahaya, merekap, mendokumentasikan, memisahkan wilayah kewenangan pengerjaan yaitu pemerintah desa atau pemerintah kabupaten.

Selanjutnya membuat laporan tindak lanjut kepada pemerintah kabupaten yaitu Bupati Jombang dengan tembusan intansi terkait atau kepada pemerintah desa setempat sesuai dengan kewenangannya,’’ paparnya.

Tujuan dari ’’Deni Canan’’ ini adalah wujud pemerintah melindungi masyarakat dari adanya bencana baik alam maupun sosial. ’’Selain itu juga untuk meminimalisasi adanya becana yang cukup besar,’’ terangnya.

Selain itu, Kecamatan Wonosalam juga punya inovasi Laperbos. ’’Laperbos’’ merupakan akronim dari lapor pelajar bolos sekolah. ’’Laperbos ini merupakan layanan publik digital berbasis web pada alamat https://laperbos.com guna menjawab permasalahan di masyarakat. Yaitu banyaknya pelajar bolos sekolah di tempat-tempat wisata di wilayah Kecamatan Wonosalam.

’’Dengan adanya layanan ’’Laperbos’’ ini masyarakat dapat melaporkan adanya pelajar bolos sekolah di wilayah Kecamatan Wonosalam tanpa harus datang langsung ke Kantor Kecamatan Wonosalam,’’ jelasnya.

Dalam implementasinya, tim ’’Laperbos’’ yang terdiri dari Satpol PP Kecamatan Wonosalam, anggota Koramil Wonosalam dan anggota Polsek Wonosalam akan segera menindaklanjuti adanya laporan tersebut.

Secara SOP pelajar yang terjaring razia dilakukan pembinaan di kecamatan, membuat surat pernyataan dan memanggil pihak sekolah/wali murid.

Baca Juga: Mencicipi Durian Upit Khas Desa Wonomerto Wonosalam Jombang, Bentuknya Mungil Tapi Rasanya Mantap

’’Tujuan dari adanya terobosan ’’Laperbos’’ ini mengajak stakeholder terkait untuk selalu memperhatikan dunia pendidikan serta memudahkan masyarakat untuk melaporkan terkait adanya pelajar bolos sekolah,’’ tegasnya.

Inovasi Cak Klunting, Upaya Tekan Angka Stunting

Pemerintah Kecamatan Wonosalam juga melahirkan inovasi Cak Klunting. Inovasi ini lahir atas komitmen pemerintah Kecamatan Wonosalam untuk menekan angka stunting.

Camat Wonosalam, Haris Aminuddin SSTP ME, menyampaikan, Cak Klunting merupakan akronim dari Cek Anak Kendala Stunting. ’’Inovasi yang dilakukan Tim TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) ini merupakan upaya kita mempercepat penurunan angka stunting,’’ ujarnya.

Inovasi Cak Klunting dalam implementasinya, diketuai camat dengan didampingi Forkopimcam, kepala Puskesmas dan koordinator penyuluh keluarga berencana.

Mereka turun langsung dan melakukan pendampingan serta edukasi kepada orang tua dari balita dengan masalah gizi dan stunting.

’’Tujuannya untuk mengetahui kendala utama pemenuhan gizi dan faktor risiko stuntingnya. Sekaligus melakukan verifikasi atas intervensi yang dilakukan apakah sudah sesuai ataukah tidak. Kegiatan ini juga sebagai upaya menekan angka stunting di wilayah Kecamatan Wonosalam,’’ tegasnya. (ang/jif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *