Desakita.co – Tingginya angka kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkab Jombang untuk segera dituntaskan.
Bahkan, saat ini rata-rata angka kemiskinan ekstrem di masing-masing kecamatan mencapai ratusan jiwa.
Angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Kecamatan Mojowarno tercatat 793 jiwa disusul Kecamatan Plandaan 640 jiwa.
Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Jombang, angka kemiskinan ekstrem di Kecamatan Mojowarno mencapai 793 jiwa dengan jumlah penduduk keseluruhan mencapai 99.760 jiwa
Disusul peringkat kedua, yakni Kecamatan Plandaan mencapai 640 jiwa dengan jumlah penduduk 39.419 jiwa.
Kecamatan Mojoagung menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 607 jiwa dengan jumlah penduduk 86.698.
”Intinya pengurangan angka kemiskinan ini masih menjadi program strategis pemkab,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jombang Danang Praptoko.
Danang tak menampik, di masing-masing kecamatan tercatat ada ratusan penduduk masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Saat ini jumlahnya se Kabupaten Jombang telah mencapai 7.408 jiwa dari total 1.401.687 jiwa.
”Untuk tahun depan kita rencanakan hal yang sama dengan tahun 2023. Akan tetapi, ini masih terus kita rancang untuk menekan angka kemiskinan esktrem,” katanya.
Langkah utama yang dilakukan di antaranya pengurangan pengeluaran.
Kedua, peningkatan pendapatan, dan ketiga, menyediakan sarana dan prasaranan.
Hal ini memang harus saling sinergi dengan semua OPD yang ada sehingga melibatkan semua pihak.
“Diskusi dengan teman-teman OPD untuk menentukan program spesifik untuk diimplementasikan ke penanggulangan kemiskinan,” pungkas Danang.(yan/naz)