DesaKita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Watugaluh, Kecamatan Diwek, Jombang mengusulkan kegiatan normalisasi afvoer Jasem di Dusun/Desa Watugaluh.
Pasalnya, saat musim hujan, aliran air disaluran naik dan kerap meluap ke permukiman.
Kepala Desa Watugaluh Feryanto menerangkan ancaman banjir tidak hanya melanda wilayah desanya namun juga mengancam wilayah Desa Keras, Kecamatan Diwek.
Baca Juga: Pengasuh Asrama Al Falah Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang Ingatkan Bahaya AI
Normalisasi afvoer Jasem di Dusun Watugaluh sebagai bentuk mitigasi bencana karena wilayah tersebut kerap jadi langganan banjir yang berasal dari luberan saluran.
”Sepengetahuan kami, aliran sungai ini sejak puluhan tahun belum pernah dilakukan pengerukan, dan hampir setiap tahun saat musim hujan pasti menjadi langganan banjir,” terangnya.
Kondisi afvoer Jasem mengalami pendangkalan parah karena sedimentasi, semakin diperparah dengan penumpukan sampah dan rimbunan pohon bambu yang membuat luas penampangnya terus menyempit.
”Proses pekerjaan juga kami usulkan rampung sebelum hari raya Idul Fitri agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan menikmati momen Lebaran bersama keluarga dengan rasa aman dan nyaman,” tambahnya
Kegiatan normalisasi sungai sangat membantu meningkatkan kapasitas sungai untuk menampung dan mengalirkan air dengan baik secara optimal.
Baca Juga: Tinjau Korban Longsor di Desa Carangwulung Wonosalam, Ini yang Dilakukan Bupati Jombang
Dengan demikian, risiko banjir dapat berkurang secara signifikan karena pada dasarnya normalisasi bertujuan untuk pengendalian banjir (flood control).
Sungai yang tidak terkelola dengan baik, juga cenderung menyebabkan erosi tanah di sekitarnya.
”Untuk pengerjaan kami mengusulkan sepanjang 1,4 kilometer dengan pelebaran menyesuaikan dengan lokasi dan kondisi awalnya, alirannya merupakan hulu dari Kali Jombang Wetan, sehingga berdampak pada saluran di wilayah perkotaan,” pungkas Feryanto. (dwi/naz)