Desakita.co – Di penghujung tahun 2023, sebanyak 18 lembaga MI dan MTs digelontor bantuan afirmasi senilai Rp 2,7 miliar.
Ini merupakan bantuan tahap ketiga, setelah sebelumnya 63 madrasah mendapatkan bantuan serupa.
’’Dalam satu tahun ini ada tiga tahap, 18 ini tahap ketiga,’’ kata Kepala Kantor Kemenag Jombang, Muhajir, melalui Kasi Pendidikan Madrasah, M Zainut Tamam.
Masing-masing lembaga mendapatkan dana Rp 150 juta.
Sebetulnya ada dua jenis bantuan; Afirmasi dan kinerja. Kabupaten Jombang hanya mendapatkan kategori afirmasi.
’’18 madrasah ini ditentukan kementerian agama pusat. Kami tidak ikut menentukan,’’ bebernya.
Salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan afirmasi, memiliki siswa minimal 60 orang.
Madrasah juga mengisi evaluasi diri madrasah (EDM).
Serta rencana kerja anggaran madrasah (RKAM) secara online menggunakan aplikasi E-RKAM.
Pada tahap pertama, awal tahun 2023 sebanyak 31 madrasah mendapatkan bantuan afirmasi.
Tahap kedua sebanyak 32 madrasah dan tahap ketiga 18 madrasah.
’’Ada yang MI, ada yang MTs, negeri dan swasta, mayoritas swasta,’’ jelasnya.
Untuk tahun depan, Taman belum bisa memastikan, apakah bantuan serupa masih ada atau tidak.
’’Kita menunggu informasi dari kemenag. Karena sampai saat ini, belum ditentukan madrasah mana saja yang dapat,’’ urainya.
Bantuan afirmasi boleh dimanfaatkan untuk lima komponen.
Pertama, pengadaan sarana penunjang proses pembelajaran, maksimal 10 persen.
Kedua, untuk pengembangan madrasah digital, maksimal 50 persen.
Ketiga, rehab bangunan kategori ringan sampai sedang.
Seperti rehab ruang kelas, rehab perpustakaan atau rehab laboratorium maksimal 35 persen.
Keempat, pembangunan baru fasilitas sanitasi madrasah, maksimal 40 persen.
Dan kelima, untuk pengembangan kapasitas tenaga kependidikan dan guru madrasah, maksimal 15 persen.
’’Bantuan afirmasi tidak digunakan untuk membiayai belanja yang sudah dibiayai secara penuh dari sumber yang lain,’’ tegasnya. (wen/jif/ang)