Desakita.co – SMAN Jogoroto berhasil meraih prestasi membanggakan di bidang enterpreneur.
Pada lomba di Universitas PGRI Jombang, Sabtu (21/9), SMAN Jogoroto menjadi yang terbaik.
Menyisihkan lebih dari 200 peserta SMA, SMK dan MA negeri maupun swasta.
’’Alhamdulillah kami tidak menyangka, tim dari SMAN Jogoroto bisa memenagkan lomba ini,’’ kata Kepala SMAN Jogoroto, Mualim SPd MPd.
SMAN Jogoroto mengirimkan sembilan tim untuk mengikuti SBC Enterpreneur Competition.
Satu tim berisi tiga siswa. Rinciannya, lima tim kelas 12, dua tim kelas 11 dan dua tim kelas 10.
Baca Juga: Tips Mendidik Anak Ala Ari Kusmiyati Guru Bahasa Perancis SMAN Jogoroto
Melalui guru prakarya dan kewirausahaan, Mualim minta mencari siswa yang bertalenta. Satu tim per kelas.
Seleksi proposal dilakukan di tingkat sekolah. Sembilan tim terbaik ikut dalam kompetisi tersebut.
Setelah sembilan tim ditentukan, maka guru melakukan pembinaan.
Seperti diberikan pengetahuan tentang analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan).
’’Setiap tim harus paham tentang peluang usahanya bagaimana, ancamannya bagaimana, kelemahannya bagaimana dan kekuatannya bagaimana. Nah, di proposal itu ditonjolkan tentang kelebihan atau kekuatan usaha yang diambil,’’ jelasnya.
Tim binaan guru prakarya dan kewirausahaan, Rahmita Fauziyah SPd, yang memenangkan lomba, membuat inovasi brownies sehat dengan bahan utama oat.
Brownies yang biasanya menggunakan bahan dasar tepung terigu diganti menggunakan oat yang diklaim lebih sehat, dan jadi alternatif pengganti tepung.
Sembilan tim tersebut kemudian bersaing dengan lebih dari 600 peserta di babak penyisihan.
200 peserta terbaik yang lolos seleksi proposal menjalani seleksi lanjutan hingga babak final di UPJB pada Sabtu (21/9).
Tes tahap awal, masih cukup mudah, yaitu menjelaskan tentang kewirausahaan secara umum.
Tim pemenang lolos dan masuk dalam 15 besar hingga babak final.
Semakin sedikit jumlah peserta, tantangan yang dihadapi semakin berat.
Tim harus menjelaskan hingga hitung-hitungan kewirausahaan.
Tentang harga pokok produksi, biaya produksi, juga titik impas. Juga presentasi di hadapan juri tentang bisnis retail.
’’Alhamdulillah satu tim kami yang bertahan bisa menjelaskan itu semua dengan baik. Sehingga bisa menang dan bawa pulang hadiah utama,’’ bebernya.
Kegiatan kewirausahaan di SMAN Jogororto berjalan dengan baik.
Siswa diajarkan berdagang secara nyata. Melalui kegiatan bazar yang dilakukan setiap tahun.
’’Ada banyak produk yang dijual anak-anak dan yang beli orang tua. Biasanya kami lakukan ketika kenaikan kelas. Ada agenda mendatangkan orang tua ke sekolah, siswa menggelar bazar,’’ urainya. (wen/jif)
Respon (1)