Pendidikan

Guru di Jombang Keluhkan Tamsil Sejak Tahun Lalu Belum Cair, Ada yang Ajukan Pinjol Demi Kebutuhan Keluarga

×

Guru di Jombang Keluhkan Tamsil Sejak Tahun Lalu Belum Cair, Ada yang Ajukan Pinjol Demi Kebutuhan Keluarga

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pinjaman online

Desakita.co – Guru mengeluhkan lambatnya pencairan tambahan penghasilan (tamsil) triwulan keempat 2023.

Sampai kemarin, tamsil yang sangat dinantikan itu belum cair. Guru terpaksa mengambil pinjaman online (pinjol).

’’Akhir tahun dan awal tahun banyak kebutuhan, tamsil yang ditunggu-tunggu tidak cair. Jadi terpaksa ambil pinjaman online. Nanti dibayar kalau tamsil sudah cair,’’ kata salah satu guru SMP di Kabupaten Jombang, kemarin.

Idealnya, tamsil cair sebelum bulan Desember berakhir. Sayangnya, dia belum mendapatkan haknya tersebut hingga Februari sekarang ini.

Tamsil diberikan bagi guru yang belum memiliki sertifikat pendidik sehingga belum mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Nilai tamsil Rp 750 ribu per bulan. Pencairannya empat kali dalam setahun.

Idealnya, tamsil triwulan satu cair April. Triwulan dua cair Juli. Triwulan ketiga cair Oktober. Serta triwulan keempat cair Desember.

Namun triwulan ketiga baru masuk rekening 6 Desember.

Biasanya, tamsil triwulan keempat cair paling lambat awal tahun. Tapi sampai Februari ini, ia belum menerima tamsil triwulan keempat.

’’Sudah tanda tangan sejak Januari, tapi sampai sekarang belum keluar uangnya. Ini momen politik, teman-teman takut imannya goyah terkena money politik,’’ ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang membenarkan jika ada tamsil tahap keempat yang belum cair sampai Februari. Alasannya, ada kendala surat pertanggungjawaban (SPJ) yang belum beres.

’’Memang ada yang belum cair. Pengalaman sebelumnya, biasanya karena ada SPJ yang belum selesai,’’ terangnya.

Tamsil triwulan keempat bakal dicairkan setelah semua SPJ seluruh guru yang berhak menerima beres.

’’Tidak harus bareng dengan triwulan pertama 2024. Kalau SPJ beres, segera dibayarkan,’’ tambahnya.

Mengenai adanya guru yang nekat mengambil pinjaman online, Senen mengatakan, itu sudah ranah pribadi guru.

’’Kan ada bank-bank konvensional yang bisa memberikan pinjaman. Kalau sampai nekat pinjam online, itu sudah kehendak pribadi guru,’’ tegasnya. (wen/jif/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *