Desakita.co – Hujan lebat membuat ruang sarpras di SDN Candimulyo 4 Jombang ambruk.
Kejadian itu, terjadi sekitar dua pekan lalu. Beruntung saat kejadian tidak ada orang di ruangan itu
Akibatnya, bagian atap ruangan tersebut habis dan hingga kini tak terurus.
”Banyak alat peraga yang rusak karena tertimpa reruntuhan. Sebelumnya, satu ruang itu digunakan untuk ruang olahraga indoor.
Olahraga yang pakai matras, dilakukan di dalam kelas, juga untuk menyimpan alat peraga yang lain,” ujar Kepala SDN Candimulyo 4 Kecamatan Jombang Afif Latifah.
Karena telah ambruk, kini sebanyak 49 siswa SDN Candiimulyo 4 kadang olahraga indoor dilakukan di musala.
Sebenarnya dua ruang kelas juga telah mendapatkan rehab 2021, sayangnya perbaikan terkesan asal-asalan, karena yang diperbaiki hanya bagian atap saja.
”Tidak dipasang plafon, dan kusen jendela juga dibiarkan lapuk, dan nyaris habis dimakan rayap hanya tersisa tralisnya saja,” imbuhnya.
Selain kelas, bangunan kamar mandi siswa juga rusak berat.
Dua lokal kamar mandi total delapan bilik rusak total.
”Atapnya ambrol, tampak kumuh, dan tak laik pakai. Bahkan siswa harus menumpang ke kamar mandi rumah dinas, atau pulang ke rumah bagi siswa yang rumahnya dekat, kadang juga ditahan hingga pulang ke sekolah,” bebernya.
Sementara itu, kondisi bangunan rumah dinas kepala sekolah juga rusak berat.
Seluruh bagian plafonnya gedung hampir ambrol, sebagian titik plafon sudah ambrol.
”Itu kita sangga dengan kayu. Rumah dinas SDN Candimulyo 4 ditempati penjaga rumah, anak penjaga rumah juga sempat tertimpa plafon yang ambrol ketika sedang menonton televisi,” bebernya.
PADA 2022 lalu, SDN Candimulyo 4 sempat masuk nominasi untuk mendapatkan rehab.
Namun, bantuan rehab tak kunjung terealisasi.
Selain proposal, SDN Candimulyo 4 juga sudah mengisi dapodik dengan kategori kerusakan berat.
”Kami tidak tahu apa yang kurang, dan harusnya apa yang dilakukan, proposal sudah kami buat, dapodik sudah diisi sebenarnya, tapi tetap tidak dapat-dapat (rehab),” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Senen mengatakan, pihaknya bakal melakukan peninjauan ke lokasi untuk memastikan.
”Kalau memang sesuai kerusakan berat darurat, maka akan kami lakukan penganggaran di P-APBD,” jelasnya.
Senen memastikan, jika seluruh proposal diajukan ke pusat untuk mendapatkan kesempatan rehab dari DAK (dana alokasi khusus).
”Kalau melalui proposal, itu langsung ke pusat, kami ajukan semua, disetujui atau tidak itu kewenangan pusat,” pungkasnya. (wen/naz/ang)