Potensi

Dukung Pelestarian Budaya, Pemdes Mojowangi Jombang Resmikan Makam Leluhur Desa

×

Dukung Pelestarian Budaya, Pemdes Mojowangi Jombang Resmikan Makam Leluhur Desa

Sebarkan artikel ini
URI-URI BUDAYA: Pramonohadi Kepala Desa Mojowangi bersama pemerhati sejarah Wiryo Widianto saat meresmikan makam leluhur desa Kyai Karolus Wiryoguno, Sabtu (10/5).

Desakita.co – Pemerintah Desa Mojowangi Kecamatan Mojowarno menaruh perhatian besar dalam mendukung pelestarian budaya di wilayahnya.

Salah satunya, turut meresmikan renovasi makam para leluhur desa alias sosok yang membabat hutan keracil wilayah Kecamatan Mojowarno, Sabtu (10/5).

Bertempat di pemakaman Kristen Mojowangi, Pramonohadi Kepala Desa Mojowangi tampak didampingi sejumlah tokoh agama. Kegiatan ditandai dengan syukuran makam Kyai Karolus Wiryoguno.

Turut terlihat perwakilan keluarga, panitia pemugaran makam, apparat desa, pendeta serta pemerhati sejarah.

”Dengan peresmian makan ini, hendaknya para keturunan dan warga bisa menjaga kerukunan untuk bekerjasama dan menciptakan karya yang bermanfaat bagi masyarakat seperti yang diteladankan para pendahulu seperti Kyai Karolus Wiryoguno ini,’’ ujar dia.

Baca Juga: Perkuat Keamanan di Lingkungan Desa, Pemdes Mojowangi Jombang Hidupkan Siskamling

Menurut dia, makam leluhur desa yakni Kyai Karolus Wiryoguno diharapkan tidak sekadar dijadikan lokasi pemakaman.

Lebih dari itu, bisa dijadikan wisata sejarah desa bagi khalayak umum.

”Makam ini bisa menjadi salah satu pilihan daya tarik atau tempat wisata sejarah desa dan gereja bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Jombang,’’ pungkasnya.

Sementara itu, pemerhati sejarah GKJW Wiryo Widianto menyampaikan, di lokasi pemakaman Kristen Mojowangi tersebut ada beberapa makam sesepuh desa. Mulai tokoh komunitas Kristen Jawa Timur, GKJW, RSK Mojowarno dan lain-lain.

”Seperti Pdt. Johannes Kruyt, pdt. Arie Kruiyt, Kyai Paulus Tosari, Kyai Asiel Ider, dr. Ismail dan lain-lain. Tidak jauh dari lokasi pemakaman ini, masih di Desa Mojowangi ada tokoh yang di sebut Rasul Kristen Jawa yang bernama J.E. Jellesma,’’ ujar dia.

Baca JugaLewat Safari Ramadan, Pemdes Sumberagung Jombang Perkuat Kerukunan Antarwarga

Ia menceritakan, tokoh-tokoh yang di makamkan di pemakaman Kristen Mojowangi merupakan pemburu ilmu kanuragan dan kesaktian Jawa pada zamannya. Diceritakan sosok tersebut berasal dari desa Bogem, kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

”Jadi setelah mengenal ilmu baru yakni agama Kristen versi Jawa ajaran tuan Coolen dari Ngoro Jombang. Maka pada tahun 1847 dia bersama saudara-saudaranya membuka hutan Keracil sebelah utara wilayah Ngoro.

Lalu. desa-desa ini akhirnya dihuni oleh banyak orang dari Sidoarjo, Ngoro, Kertorejo dan banyak dari luar daerah. Kawasan hutan Keracil awal ini menjadi desa-desa seperti: Mojowarno, Mojowangi, Mojoroto, Mojokembang, Mojodukuh dan Mojojejer,’’ papar dia.

Tak berhenti disitu, penduduk desa-desa tersebut mayoritas beragama Kristen jawa dan menjadi jemaat koloni yang bernama jemaat Mojowarno.

Baca Juga: Bangun Drainase dari Dana Desa, Cara Pemdes Sumberagung Peterongan Jombang Atasi Persoalan Banjir

”Pada tahun 1850 Kyai Karolus ini diangkat dari kepala desa menjadi Bau Aris yang mengkoordinir pembukaan desa-desa lainnya di wilayah hutan keracil,’’ jelas dia.

Untuk mengenang satu tokoh ini, maka keluarga Kyai Karolus merenovasi makam yang telah lama rusak menjadi bangunan pendopo yang lebih baik.

”Harapan dari para keturunnya makam ini bisa menjadi monumen untuk mengenang jasa tokoh cikal bakal dan pembuka hutan Keracil menjadi kawasan yang dihuni oleh mayoritas warga Kristen Jawa sampai hari ini,’’ pungkasnya. (ang)

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *