Desakita.co – Tradisi sedekah desa menyambut bulan Sura sudah menjadi kegiatan turun-temurun di Desa Gempollegundi, Kecamatan Gudo. Warga kompak menggelar tumpengan yang dipusatkan di punden desa serta mendoakan para leluhur. Ada juga pertunjukan wayang kayu.
Kepala Desa Gempollegundi Sagiyan Taruna Alip mengatakan, kegiatan sedekah desa disambut antusiasme warga. Mereka ramai-ramai membawa tumpeng dan hasil bumi lainnya pemakaman Dusun Legundi dilanjutkan dengan doa bersama dipimpin sesepuh desa. ”Dengan adanya sedekah desa, kami akan terus mengingat para leluhur sekaligus diingatkan akan kematian agar selama hidup di dunia dapat terus berbuat kebaikan,” tambahnya.
Baca Juga: Kreatif, Warga Desa Wonosalam Jombang Olah Kotoran Cacing Jadi Pupuk Kompos Organik
Sagian menambahkan, kegiatan ini juga sekaligus mengenalkan generasi muda terhadap sosok Mbah Sowo, tokoh yang yakini sebagai pembabat alas Gempollegundi. Sedejah desa juga dimeriahkan pertunjukan wayang kayu. ”Khusus bagi kepala desa memiliki kewajiban tidak tertulis untuk nanggap wayang kayu sebagai penerus tradisi pimpinan,” imbuhnya.
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah semakin mempererat kerukunan dan kekompakan warga. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan guyub bermasyarakat. ”Tradisi tersebut sudah ada sejak dulu, dan ini adalah bagian upaya kami dalam nguri-uri budaya dan merawat tradisi peninggalan nenek moyang,’’ pungkasnya. (dwi/naz)