Potensi

Punya Event Culture West Jombang Collaboration Sonibdu, Cara Pemdes Bandarkedungmulyo Jombang Lestarikan Budaya Lokal

×

Punya Event Culture West Jombang Collaboration Sonibdu, Cara Pemdes Bandarkedungmulyo Jombang Lestarikan Budaya Lokal

Sebarkan artikel ini
LESTARIKAN: Kepala Desa Bandarkedungmulyo Zainal Arifin bersama lembaga pendidikan.

Desakita.co – Desa/Kecamatan BandarKedungmulyo memiliki cara sendiri dalam uri-uri budaya Jawa.

Misalnya dengan menggandeng lembaga pendidikan tingkat TK dan SD.

Termasuk mengembangkan usaha budidaya rempah tradisional untuk dijual.

”Selain inginuri-uri seni budaya, kami juga ingin menunjukkan, jika masyarakat di desa ini tidak kalah dengan wilayah lain,” kata Kepala Desa Bandarkedungmulyo Zainal Arifin.

Culture West Jombang Collaboration Sonibdu dilaksanakan Kamis (18/1), hasil kolaborasi Pemdes Bandarkedungmulyo, TK Dharma Wanita, SDN Bandarkedungmulyo 1 dan 2.

Menampilan berbagai penampilan kesenian tradisional, bazar kue tradisional hingga kain ecoprint.

Pemdes juga mendukung lembaga pendidikan dalam menjalankan tugasnya.

Salah satunya dengan memberikan sertifikat untuk dua SDN di Bandarkedungmulyo agar mudah menerima bantuan pembangunan.

Karena ujung pemanfaatan juga dipakai untuk masyarakat sekitar.

”Saya harap lembaga pendidikan yang sudah disupport oleh pemerintah desa membuat masyarakat makin percaya dan tidak ragu menyekolahkan anaknya di desa sendiri,” jelasnya.

Tidak hanya dengan lembaga pendidikan, Pemdes Bandarkedungmulyo juga bersinergi dengan seluruh organisasi untuk kegiatan positif yang bisa diikuti warga.

”Seperti lembaga sosial kegaamaan juga kami backup, MWC NU hingga dewan masjid Indonesia juga kami dukung ketika mengadakan kegiatan di desa,” ungkapnya.

Harapannya, uri-uri seni budaya bisa menjadi event tahunan, bahkan bisa menjadi event tingkat kecamatan.

”Kami ingin menunjukkan, ini loh desa di ujung barat Jombang tidak kalah dengan wilayah yang lain,” tegas Zainal.

Pemdes Bandarkedungmulyo juga mulai mengembangkan usaha apotek hidup, melalui rempah tradisional yang diubah menjadi produk bubuk mudah digunakan. ”Kebetulan saya punya saudara yang bisa, saya minta untuk membina warga sini,” jelasnya.

Ke depan, pemasaran produk herbal melalui bazar-bazar UMKM.

”Kita buat mandiri, sambil jalan kita juga belajar tentang rempah khasiatnya untuk apa saja. Sambil produksi kita juga tahu tentang manfaat dari produk yang kita buat,” pungkasnya. (wen/bin)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *