Desakita.co – Tryout ANBK MAN se-Kabupaten Jombang yang diadakan Jawa Pos Radar Jombang bersama Rasyiidu, Kemenag Jombang dan KKMAN (Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Negeri) Jombang berjalan lancar.
Hasil Tryout bisa jadi dasar madrasah untuk melakukan evaluasi sebelum ANBK sebenarnya dilaksanakan.
’’Harapan kita, nilai ANBK siswa akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu upayanya dengan mengadakan tryout seperti ini,’’ kata Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Jombang, Zainut Tamam.
Peningkatan nilai ANBK sangat penting karena hal itu merupakan indikator peningkatan kualitas madrasah.
Zainut Tamam kemarin memantau pelaksanaan tryout ANBK di MAN 8 Jombang. Ia melihat jalannya tryout di laboratorium komputer.
’’Dari hasil tryout ini, madrasah bisa melakukan evaluasi jika ada kekurangannya, baik literasi maupun numerasi,’’ paparnya. Sehingga dalam menghadapi ANBK, seluruh siswa bisa mengerjakan semua soal yang diberikan.
’’Meski nanti hanya diambil sampel, tapi semua siswa harus siap. Karena penunjukan nama-nama yang ikut ditentukan secara acak,’’ ungkapnya.
Kerjasama tryout ANBK MAN di Jombang bersama Jawa Pos Radar Jombang yang kini sudah berjalan tiga tahun, diapresiasi positif. Menurutnya, kerjasama dengan pihak ketiga dapat memberikan nilai yang objektif. Sehingga jadi acuan untuk madrasah dalam melakukan perbaikan.
’’Tidak cukup hanya dilakukan tryout dengan pihak ketiga saja, madrasah harus sering melakukan tryout-tryout seperti ini secara mandiri,’’ pesannya.
Sementara itu, Ketua KKMAN Jombang, Sutrisno, mengatakan, tryout ANBK MAN hari pertama dan hari kedua berjalan lancar. ’’Tidak ada aplikasi yang error sehingga menghambat pengerjaan. Semua dapat melaksanakan dengan baik,’’ ucapnya.
Hasil tryout ANBK diharapkan dapat jadi dasar untuk menyusun rencana bimbingan dan tindak lanjut dalam mempersiapkan ANBK. Ia berharap, pelaksanaan tryout ANBK MAN mendatang bisa lebih bagus. Baik dari kualitas soal, pembahasan dan pelaksanaannya.
Menurut Sutrisno, latihan dari pihak eksternal dapat menjadi nilai tambah dalam pengetahuan siswa sesuai kondisi kekinian. ’’Tanpa adanya latihan dari pihak eksternal, maka peserta didik hanya akan menerima pengatahuan dari gurunya sendiri yang tentu ada keterbatasan,’’ bebernya. (wen/jif/ang)