Desakita.co – Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam terkenal dengan potensi buah manggis.
Saking melimpahnya hasil panen manggis, Pemdes Jarak bergerak melakukan berbagai strategi pengembangan.
Di antaranya, wisata petik manggis dan uri-uri tradisi tumpengan manggis yang digelar setiap tahun.
Kepala Desa Jarak Agus Darminto menjelaskan, potensi komoditi manggis di desanya cukup melimpah.
Hampir semua petani memiliki tanaman manggis. “Tahun ini sangat bagus. Sekali musim panen bisa menghasilkan 80 hingga 100 ton,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Tak hanya itu, Pemdes Jarak juga memberikan dukungan maksimal untuk pengembangan buah manggis.
Misalnya, dalam dua tahun terakhir memberi tiga pohon bibit manggis dan dua pohon durian untuk setiap rumah.
”Itu sebagai upaya kami meningkatkan pengembangan budi daya manggis,’’ papar dia.
Panen raya buah manggis dimulai awal November dan berakhir Maret nanti.
Di sepanjang bulan tersebut, buah manggis bisa dipanen.
”Sebagai upaya mengenalkan potensi manggis di desa Jarak, kami juga menggelar tumpengan manggis setiap tahun. Warga umum bisa datang ke Desa Jarak untuk berebut buah manggis gratis,’’ tambahnya.
Agus menjelaskan, manggis khas Desa Jarak rasanya tidak hanya manis, tapi juga perpaduan asam.
Selain itu, tekstur kulitnya tidak keras dan dagingnya lebih tebal.
”Manggis Desa Jarak lebih empuk. Sedangkan rasanya asam manis,’’ tandas dia.
Saat ini, Pemdes Jarak juga membuat wisata petik manggis yang dipadukan dengan konsep hiking.
Para pendaki selain bisa menikmati suasana asri kas pedesaan, juga bisa petik manggis di kebun warga.
”Potensi manggis beberapa tahun terakhir ini sangat luar biasa. Kita sudah bisa menembus pasar ekspor. Kita juga mengembangkan wisata edukasi petik manggis,” pungkas Agus. (ang/bin/ang)