Desakita.co – Dampak kemarau panjang atu El Nino, sejumlah petani di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang mulai menabur benih padi.
Meski tanam kali ini mundur setengah bulan, namun mereka tetap optimistis hasil panen bisa melimpah.
Pantauan di lokasi, sebagian besar petak sawah belum sepenuhnya diolah untuk tanam padi.
Tanaman jagung yang baru dipanen, masih dibiarkan tergeletak di pinggir sawah. Beberapa di antaranya masih berdiri.
Namun, ada sebagian petani yang tancap gas mempersiapkan kebutuhan tanam padi dengan menebar benih.
”Mulai dua hari terakhir sudah ada yang sebar benih,” kata Zainul Nasikhin salah seorang petani.
Sembari menyebar benih, ia mempersiapkan lahan tanam padi lebih awal karena sudah masuk musim penghujan.
“Untuk pengolahan sawah nanti setelah usia benih padi di atas 10 hari,” imbuh dia.
Dia menyebut, musim tanam kali ini terbilang mundur.
Penyebabnya karena imbas kemarau panjang dan adanya proyek milik pemerintah pusat perbaikan sejumlah saluran dan irigasi.
”Musim tanam sebelumnya awal Desember sudah mulai tanam, tahun ini paling pertengahan Desember atau akhir nanti baru selesai, jadi mundur sedikit dibanding tahun lalu,” ujar Zainul.
Meski demikian, kebutuhan pengairan untuk bibit padi di sawah diprediksi tak mengalami kendala.
”Karena sekarang sudah hujan, biarpun rehab saluran belum selesai Insya Allah airnya cukup,” tutur dia.
Pihaknya sendiri telah menebar 55 kilogram benih padi.
Rencananya, benih padi itu untuk kebutuhan tanam seluas 1 hektare.
”Mudah-mudahan tidak ada hama, airnya juga cukup, sehingga bibitnya tidak kurang,” ujar dia.
Senada disampaikan Herman petani lainnya, yang memilih menggarap sawah di pertengahan Desember nanti.
”Sekarang baru beberapa saja, karena memastikan kebutuhan air nanti benar-benar cukup,” sambungnya.
Dia menganggap, proyek perbaikan saluran dari pemerintah pusat membuat beberapa petani berpikir dua kali untuk bercocok tanam.
Karena sebelumnya dilakukan pengeringan. ”Sudah ada rapat bersama kelompok tani dan Hippa, rencananya nanti akan dijadwal,” pungkas Herman. (fid/bin/ang)