Desakita.co – Keripik talas buatan Arni Arfika, 42, warga Dusun/Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang menyajikan rasa yang gurih dan renyah.
Arni terinspirasi membuat keripik talas dari banyaknya bahan baku yang melimpah.
”Saya memulai usaha pembuatan keripik sejak 2015. Awalnya, tertarik karena di sini bahan baku melimpah. Selain itu, juga banyak ibu-ibu yang menganggur sehingga saya mulailah membuat produksi keripik talas,” ujar dia.
Untuk bahan baku talas, Arni membeli dari petani setempat. Per kilo talas dibeli dengan harga sekitar Rp 3 ribu.
”Memang talas cukup terjangkau harganya,” papar dia.
Di awal tahun produksi, keripik talas bikinan Arni belum banyak yang melirik.
Namun, lambat laun berjalan, produknya mulai dikenal.
Tak lain karena keripik buatannya menyajikan rasa gurih renyah.
”Saya juga menambah rasa pedas atau manis. Bisa juga rasa original sesuai permintaan,” tambahnya.
Tak ada resep khusus dalam pembuatan keripik talas.
Ia mengatakan, prosesnya hampir sama dengan pembuatan keripik lainnya.
Setelah dikupas, talas kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menghilankan getahnya. Pencucian ini juga dilakukan agar talas tak menimbulkan rasa gatal saat dimakan.
Setelah itu, talas diiris sesuai bentuk yang diinginkan. Proses selanjutnya direndam dengan campuran air garam.
”Setelah itu, kita goreng dengan dua kali proses penggorengan,” terangnya.
Usaha Arni juga sempat jatuh bangun, khususnya di awal-awal pandemi Covid-19.
Ia sempat menghentikan produksinya pada 2021 lantaran kesulitan pemasaran.
”Kemudian 2022 kemarin mulai aktif lagi,” pungkasnya. (ang/naz/ang)