Desakita.co – Kecamatan Wonosalam kaya akan potensi alamnya.
Salah satunya, cengkeh yang menjadi andalan para warga yang di Dusun Segunung, Desa Carangwulung.
Harga jual cengkeh basah saat musim panen ini terus naik hingga Rp 34.000 per kilogram (kg).
Hari Samsuki, 68, salah satu petani cengkeh di dusun setempat mengatakan, cengkeh sampai saat ini masih menjadi komoditi unggulan warga Wonosalam.
Cengkeh di kebunnya, sudah ada yang berusia belasan bahkan puluhan tahun.
Baca Juga: Mencicipi Durian Upit Khas Desa Wonomerto Wonosalam Jombang, Bentuknya Mungil Tapi Rasanya Mantap
”Cengkeh memang sampai saat ini masih menjadi komoditi unggulan,’’ ujar dia.
Di lahannya dengan luas sekitar 10 hektare, ia memiliki sekitar 400 pohon dengan berbagai ukuran.
Namun dari 10 hektare lahan tersebut, ia mengaku tidak semuanya cengkeh.
Namun ada tanaman lain yang ditanam dengan sistem tumpang sari. ”Jadi pohonnya tersebar,’’ tambahnya.
Dalam setiap musim panen, jumlah yang didapat Samsuki berbeda-beda.
Baca Juga: Harga Jual Bersaing, Warga Desa Wonosalam Jombang Tertarik Budi Daya Cacing Tanah, Ini Jenisnya
Misalnya saat musim kemarau seperti ini, ia bisa mendapat 10 ton lebih. Berbeda saat musim penghujan yang disertai angin hanya dapat sekitar 3-4 ton.
”Memang dalam setiap musim panen tidak menentu. Kadang hasilnya maksimal kadang juga tidak,’’ tambahnya.
Di kebun Samsuki, rata – rata cengkeh yang ditanam adalah jenis Zanzibar. Keunggulan cengkeh jenis ini adalah produkti yang tinggi dan aroma bunganya yang khas sehingga banyak disukai pabrik-pabrik rokok kretek.
”Rata-rata disini memang zanzibar,’’ papar dia.
Mengenai harga jual, saat harga cengkeh lumayan tinggi. Pada awal panen lalu, harga cengkeh per kilogram basah dari petani Rp 27.000 kemudian naik Rp 29.500.
”Lalu per hari ini naik Rp 34.000 per kg basah,’’ papar dia.
Menurutnya, itu harga wajar saat musim panen raya cengkeh. Bahkan, jika permintaan pasar bagus, harga cengkeh bisa Rp 35-36.000 per kg.
”Kita berharap pemerintah bisa hadir untuk memberikan solusi agar harga cengkeh tidak turun,’’ papar dia.
Samsuki mengakui, dari total 10 hektare lahan miliknya, kini sebagian tanaman ada yang mati. Hal itu, disebabkan banyak yang terkena virus dan jamur.
”Ya sebagian daunnya kering dan mati. Kalau ditotal mungkin tinggal 2 hektare an,’’ pungkasnya. (ang)