Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Jatigedong, Kecamatan Ploso berkomitmen dalam melestarikan tradisi yang diwariskan leluhur.
Salah satunya melestarikan tradisi sedekah bumi yang rutin digelar setiap tahun di masing-masing dusun.
Selain itu, pemdes melengkapi fasilitas di area wisata religi Gerdu Mburi yang berada di Dusun Jatirowo.
”Kawasan wisata religi Gerdu Mburi sebelumnya merupakan area tanah kas desa (TKD) yang kurang produktif, hingga akhirnya dimunculkan wacana untuk dijadikan tujuan wisata desa agar lebih bermanfaat,” terang Kepala Desa Jatigedong Siti Junaidah.
Ide tersebut lantas mendapat dukungan dari tokoh masyarakat dan warga setempat.
”Pemdes Jatigedong menindaklanjuti usulan baik tersebut dalam perencanaan yang lebih matang melalui musyawarah desa (musdes).
Setelah disetujui secara bersama, akhirnya pembangunan kawasan wisata religi Gerdu Mburi dapat terwujud dan terus dalam proses pengembangan agar membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi warga sekitar,” bebernya.
Saat ini, di area tersebut telah dilengkapi dengan bangunan pendopo, sarana toilet dan wahana permainan untuk anak-anak.
Selain itu akses jalan ke lokasi dan fasilitas parkir dan penerangan yang memadai.
”Ke depannya kawasan wisata religi Gerdu Mburi diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar dan semakin mengenalkan potensi Desa Jatigedong kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Selain itu, dimomen sedekah dusun yang digelar rutin setiap tahun, wisata religi Gerdu Mburi juga dipromosikan.
Baca Juga: Ajak Warga Jaga Kebersihan, Pemdes Sidokerto Jombang Cetuskan Kartu Iuran Pembayaran Sampah
Desa Jatigedong terbagi dalam empat dusun. Masing-masing Dusun Jatirowo, Dusun Lengkong, Dusun Gedang, dan Dusun Gotan. ”Di sini tiap tahun tiap dusun menggelar sedekah bumi,” tandasnya.
Pemdes juga aktif mempromosikan wisata Gerdu Mburi kepada masyarakat luas. Salah satunya melalui ajang Jatirowo Culture Carnival (JCC).
Dalam event JCC digelar serangkaian acara mulai dari karnaval budaya, kirab tumpeng, doa bersama dan khotmil Alquran hingga pagelaran wayang.
”Selain sebagai wujud rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa dalam berbagi rezeki kepada sesama, event JCC juga merupakan wujud perpaduan pagelaran seni modern dan tradisional untuk menghormati para leluhur,” ujarnya. (dwi/naz)
