Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Galengdowo, Kecamatan Wonosalam berhasil memaksimalkan potensi lokal desanya sebagai daerah penghasil susu sapi perah berkualitas.
Potensi unggulan yang semakin berkembang setiap tahunnya tersebut didukung oleh kondisi alam dan ketersediaan pakan yang melimpah serta harga susu yang semakin naik di tingkat peternak.
Salah satu sentra penghasil susu sapi perah terdapat di Dusun Pengajaran.
Di dusun ini telah berdiri Usaha Dagang (UD) Saputra Jaya bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lohjinawi yang siap menampung susu segar dari para peternak dengan harga bersaing.
Usaha dagang tersebut berdiri berbarengan dengan Unit Susu Desa Galengdowo sejak 2017.
Baca Juga: Harga Susu Segar Meningkat, Ini Upaya Pemdes Galengdowo Jombang Kembangkan Sapi Perah
Di lingkup lokal, susu sapi segar yang dihasilkan mampu mencapai hingga 17.000 liter atau 17 ton per hari.
”Sinergi positif ini memberikan dampak yang besar bagi kesejahteraan para peternak sapi perah. Serta berkontribusi meningkatkan perekonomian warga pada umumnya,” ujar Kepala Desa Galengdowo Wartomo kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Warga yang tertarik beternak sapi juga difasilitasi dan diberi kemudahan melalui program kredit sapi tanpa bunga.
Program ini memberikan modal satu ekor sapi kepada peternak, dengan ketentuan mengangsur nominal harga sapi dalam jangka waktu yang telah disepakati.
Karena prospek ke depannya yang menjanjikan, banyak warga masyarakat Desa Galengdowo dan sekitarnya yang tertarik untuk beternak sapi perah.
”Tercatat hingga saat ini sedikitnya ada sekitar 600 peternak serta beberapa kelompok ternak yang menggeluti usaha beternak sapi perah,” terangnya.
Baca Juga: Inovatif! Desa Galengdowo, Jombang Kembangkan Perkebunan Salak Pondoh
Kemudahan peternak dalam menghasilkan susu sapi berkualitas didukung pula dengan faktor alam yang sangat menunjang.
Sumarmo salah satu pengurus UD Saputra Jaya menambahkan bahwa pihaknya memberikan kemudahan para peternak yang ingin setor susu sapi. ”Ketentuan dasar sebagai syarat utama untuk setor susu sapi ke pabrik juga telah difahami oleh para peternak sapi lokal,” ujarnya.
Ternak sapi perah telah berhasil menjadi penyangga perkonomian warga desa setempatnya.
”Sekarang harga susu sapi terus naik. Dari dulunya hanya Rp 5.000 per liter sekarang sejak per 1 Juli 2024 telah mencapai Rp 7.300 per liter,” tambahnya
Selain memberikan dampak signifikan bagi perekonomian warga setempat, geliat peternak susu perah di Kecamatan Wonosalam juga mampu berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jombang.
”Kita juga menjalin kerja sama dengan peternak sapi perah di berbagai wilayah di Jawa Timur,” tandasnya. (dwi/naz)