DesaKita.co – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang menuntaskan penanganan darurat tanggul Saluran Sekunder Rejoagung II di Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto yang longsor.
Bronjong sepanjang 15 meter kini sudah tepasang untuk mengembalikan fungsi tanggul dan akses jalan desa.
Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi, menjelaskan, pihaknya bergerak cepat menangani tanggul saluran yang longsor pada akhir Januari lalu.
Baca Juga: Layanai Permintaan Lokal, Segini Harga Pupuk Kompos Cacing Buatan Warga Wonosalam Jombang
’’Kerusakan atau longsoran terjadi akibat tingginya curah hujan dan kondisi tanah yang labil pada kawasan tersebut,’’ kata Bayu kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Pihaknya kemudian mengirim alat berat berupa excavator. Alat ini digunakan untuk mempercepat proses penanganan tanggul.
’’Kami juga mendatangkan material-material untuk penanganan darurat, berupa kawat bronjong, bati, dolken, gedek guling dan jumbo bag,” imbuhnya.
Material itu digunakan sebagai penanganan darurat sekaligus mencegah munculnya longsoran di titik yang baru.
”Penanganan darurat dengan pasangan kawat bronjong dilakukan sepanjang 15 meter,’’ ujar Bayu.
Baca Juga: Siapkan 11 Posko Siap Siaga, PLN UP3 Mojokerto Pastikan Listrik Aman di Seluruh Desa Selama Lebaran
Salah satu pertimbangan penanganan dipasang berupa bronjong, untuk mengembalikan fungsi utama tanggul. Terlebih, titik longsoran juga mengancam jalan lingkungan setempat.
’’Penanganan darurat ini tujuannya mengembalikan fungsi tanggul seperti semula. Juga mengembalikan kondisi jalan desa agar bisa dilewati aktivitas masyarakat,’’ terangnya.
Penanganan darurat menurut Bayu, tak lepas dari peran serta masyarakat. Mereka turut serta membantu memberikan informasi atas rusaknya tanggul saluran itu.
’’Masyarakat juga bisa membantu dengan tidak membuang sampah ke sungai atau saluan pembuang, yang dapat memperparah kerusakan tanggul,’’ urainya.
Pihaknya sampai saat ini juga terus melakukan mitigasi bencana.
’’Penanganan darurat ini merupakan salah satu upaya mitigasi bencana. Jadi, kami juga terus berupaya melakukan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi serta saluran pembuang untuk mencegah terjadinya longsoran dan banjir,’’ bebernya. (fid/jif)