Lifestyle

Intip Sosok dra Evi Dwi Widajanti Plt Kacabdindik Jombang: Berikan Pengabdian Terbaik

×

Intip Sosok dra Evi Dwi Widajanti Plt Kacabdindik Jombang: Berikan Pengabdian Terbaik

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Sebagai abdi negara, dra Evi Dwi Widajanti MM berkomitmen memberikan yang terbaik terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menjadi pimpinan di dua cabang dinas pendidikan, ia berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga dua amanah tersebut sebaik mungkin.

”Saya harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, sebab tidak semua orang mendapatkan beban kerja di dua tempat sekaligus,” kata Evi.

Tinggal di Sidoarjo, Evi harus rela jauh dari keluarga untuk menjalankan amanahnya.

Jika ia lebih banyak tugas di Jombang, ia akan bermalam di Jombang.

Baca Juga: Intip Profil Kepala SMK Negeri 3 Jombang Khasanuddin: 25 Tahun Jadi Guru Matematika, Punya Komitmen Tingkatkan Kualitas Lulusan

”Manajemen waktunya harus jelas, kalau seharian di Jombang besoknya saya ke Nganjuk, tapi biasanya jika pagi ini tugas di Jombang, siangnya saya ke Nganjuk,” kata Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Nanjuk.

Seperti Selasa (5/11) pagi misalnya, sejak pagi ia berkantor di Jombang, sekitar pukul 11.00, ia bertolak ke Nganjuk untuk menyelesaikan tugas yang ada di sana.

Ia mengaku enjoy dan menikmati apa yang sedang dijalaninya sekarang. Sebab, ia ingin memberikan dedikasi terbaik untuk dinas dan juga keluarga.

”Yang penting antara Jombang dan Nganjuk bisa terjalin sinergi yang baik,” jelasnya.

Evi lahir dan besar di Surabaya. Ia memulai pendidikannya di SDN 57 Surabaya, kemudian SMPN 7 Surabaya, dan SMA Trimurti Surabaya.

Baca Juga: Ini Kunci Sukses SMAN Jogoroto Jadi Juara Lomba SBC Enterpreneur Competition 2024

Selepas lulus SMA, ia kuliah S1 di Untag Surabaya Jurusan Administrasi Negara, dan S2 di STIE Yapan Surabaya Jurusan Manajemen.

Putri kedua dari lima bersaudara tersebut merupakan wanita yang mandiri.

Berkaca dari kedua orang tuanya yang pantang menyerah dalam memberikan pendidikan terbaik untuk kelima anaknya. Mulai dari usaha pengiriman emas, furniture, hingga usaha kuliner.

Sejak kecil, Evi juga sudah terbiasa dengan membantu orang tuanya. Ia biasa membantu ke pasar atau menyiapkan masakan untuk katering.

Tempaan yang ia dapatkan sejak usia dini terbawa hingga dewasa.

Sejak sebelum lulus S1, ia sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta yang cukup besar di Jakarta sebagai accounting.

Baca Juga: Kejaksaan Datangi SMAN Jogoroto Jombang, Ternyata Ini Tujuannya

Bekerja kurang lebih tiga tahun, baru ia melanjutkan kuliahnya S1 dan lulus tahun 1991.

Setelah lulus ia tak lagi menalnjutkan kariernya di Jakarta.

Ia memilih kembali ke Surabaya dan mencari pekerjaan lain. pada 1996, ia diterima sebagai PNS dan ditempatkan di Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Pada 2017 ia mendapatkan promosi sebagai pajabat eselon IV di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Pada 2022, ia diangkat sebagai kepala UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo.

Selanjutnya pada 2023, IA ditarik ke dinas pendidikan lagi sebagai kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Nganjuk, dan September 2024 sebagai Plt Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang setelah kepala yang lama pensiun.

Baca Juga: Tips Mendidik Anak Ala Ari Kusmiyati Guru Bahasa Perancis SMAN Jogoroto

Menikah tahun 2000, ia dikaruniai lima orang anak. ”Empat laki-laki, yang satu meninggal dalam kandungan saat usia 3 bulan,” jelasnya.

Di tengah padatnya tugas yang dijalani, Sabtu dan Minggu semaksimal mungkin dimanfaatkan untuk keluarga.

Biasanya, ia mengisi waktu liburnya dengan jalan-jalan bersama keluarga kecilnya, maupun dengan keluarga besarnya.

”Anak-anak itu sangat suka diskusi, jadi kadang pergi bersama semobil, dalam mobil itu diskusi banyak hal,” jelasnya.

Kekompakan keluarga menurutnya yang paling utama.

Pesan kedua orang tuanya, ia harus rukun dan bersama-sama dengan saudara-saudaranya selamanya.

”Alhamdulillah kalau ada waktu luang ya jalan-jalan bersama keluarga besar,” jelasnya.

Evi juga suka beberes, tak heran, kini kantor Cabdindik Jombang tampak cantik dan tertata rapi.

Menurutnya, kenyamanan adalah kunci utama dalam bekerja.

Baca Juga: Intip Profil Najla Samiyah, Karateka Berprestasi dari Jombang: Cita-citanya Bisa Ikut SEA Games

Tidak hanya kenyamanan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk seluruh pegawai yang bekerja di Cabdindik Jombang.

”Saya ini tidak bisa diam, duduk di balik meja saja tidak suka, harus bebenah, pengen sekali beres-beres, kebiasaan itu saya lakukan baik di rumah maupun di kantor,” jelasnya.

Rutin Jalan Kaki dan Konsumsi Lemon

PADATNYA jadwal Evi membuatnya harus pandai menjaga kesehatan. Salah satu tips yang dilakukannya agar badan tetap bugar adalah dengan mengonsumsi lemon dan rutin olahraga jalan kaki setiap hari.

”Tidak ada minimal berapa step. Patokannya sampai kaki kemeng, udah itu saja,” jelas ibu lima anak ini.

Menurjutnya, olahraga jalan kaki merupakan obat segala rasa lelah. Jika badannya merasa capek dan butuh istirahat, maka jalan kaki pagi, bisa mengubah badan menjadi segar seketika.

”Kalau badan kaku-kaku, kemudian jalan sampai kemeng, setelah itu badan enteng sekali rasanya,” kata Evi.

Selain jalan kaki, ia juga memiliki cara lain untuk menjaga kesehatannya, yaitu mengonsumsi lemon tanpa gula. Satu buah lemon diperas, kemudian airnya diminum.

Sisa perasan lemon kemudian diiris dan dicampurkan dengan air panas. Air lemon itu selalu sedia di meja kerja Evi, baik di Jombang maupun di Nganjuk.

”Berkat lemon itu, saya tidak pernah minum suplemen-suplemen yang macam-macam,” jelasnya.

Lahir di Surabaya pada 26 Mei 1967, dan bakal purnatugas per 1 Juni 2025 mendatang, Evi sudah intens jaga kesehatannya sejak lama.

Baca Juga: Intip Profil Sunarsih Atlet Softball Nasional yang Kini Jadi Guru di SMPN Sumobito Jombang

Salah satu yang dilakukan adalah menjaga pola makan, tidak berlebihan dan menghindari konsumsi gula. Sebisa mungkin ia mengurangi makanan dan minuman yang manis.

Untuk makanan, ia tidak memiliki pantangan khusus, hanya tidak makan berlebihan.

”Saya memang suka yang pahit-pahit sejak kecil, jamu yang pahit-pahit itu saya suka, jadi tidak terlalu sulit bagi saya untuk tidak mengonsumsi gula,” jelasnya.

Evi juga tidak pernah melakukan treatment yang macam-macam.

”Hanya rutin pijat dua bulan sekali jika merasa capek atas pekerjaan yang dilakukannya setiap hari,” pungkasnya. (wen)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *