Lifestyle

Sisi Lain Kemenangan Calon Bupati Jombang Warsubi, Bersyukur Punya Jimat Doa Ibu

×

Sisi Lain Kemenangan Calon Bupati Jombang Warsubi, Bersyukur Punya Jimat Doa Ibu

Sebarkan artikel ini
BERBAKTI: Warsubi mendampingi ibu mertuanya, Hj Sumiyatun Suwarno, saat hendak mencoblos di TPS, Rabu (27/11). (Anggi Fridianto/Radar Jombang)

DesaKita.co – Banyak pelajaran dari terpilihnya Warsubi sebagai calon bupati. Salah satunya yakni betapa dia sangat memuliakan ibu mertua, Hj Sumiyatun Suwarno.

’’Orang tua saya sudah meninggal keduanya. Karena itu ini tadi saya sungkem ke ibu mertua. Karena tinggal ibu satu-satunya yang kami miliki sekarang,’’ ujarnya dengan derai air mata sebelum berangkat mencoblos Rabu (27/11).

Warsubi teringat dengan kedua orang tuanya yang lebih dulu meninggal. Untuk sampai menjadi dirinya seperti hari ini, ia tempuh dengan kerja keras dan air mata.

Baca Juga: Survei LSI: Elektabilitas Warsubi-Salman di Pilbup Jombang 2024 Unggul di Semua Segmen Pemilih

Ia bersyukur ada Ibu Suwarno yang dengan tulus ikhlas memberikan rida dan doanya pada Warsubi dan istri.

’’Saya ini anak yang sangat cengeng kalau sudah menyangkut orang tua. Karena melihat ibu yang sudah sepuh. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan serta iman dan takwa oleh Allah SWT,’’ jelasnya.

Usai melakukan sungkeman, Warsubi dan keluarga menuju tempat pencoblosan dengan hati lebih tenang.

Ditemani sang istri, Yuliati Nugrahani, Warsubi mendatangi rumah Hj Sumiyatun Suwarno yang berjarak kurang dari 500 meter.

Keduanya kemudian sungkem. Baru setelahnya mereka berangkat bersama menggunakan hak pilih.

Baca Juga: Izin Keluarga Maju di Pilbup Jombang, Ternyata Begini Sosok Warsubi di Mata Keluarga

Warsubi terlihat sangat hormat kepada sang ibu. Di sepanjang jalan, dia tidak berjalan mendahului sang ibu. Dia juga tidak segan menggandeng sang ibu kala masuk TPS.

’’Bagi saya, orang tua adalah kunci sukses. Doa ibu adalah jimat paling berharga,’’ tegasnya.

Sebelum memulai langkah apapun, dia selalu minta doa restu ibu. Jika ibu merestui, maka dia berangkat. Jika tidak, maka tidak berangkat.

Jelang pilkada lima tahun lalu, sebenarnya sudah banyak yang mendorongnya agar maju. Tapi karena sang ibu tidak mengizinkan, maka dia tidak maju.

Karena kali ini diizinkan, maka dia pun maju dan menang. ’’Mau kemanapun saya pasti pamit ibu. Setelah dari luar kota, juga langsung ke ibu,’’ ucapnya.

Kepada orang tua yang telah wafat, Warsubi juga selalu mohon doa restu dengan berziarah ke makamnya.

’’Sebelum melakukan sesuatu yang penting, saya selalu memohon doa restu sama orang tua. Kemarin (26/11) sudah berziarah ke makam ayah dan ibu saya. Rida orang tua yang terpenting dalam setiap langkah. Rida orang tua adalah rida Allah,’’ ungkapnya.

Doa orang tua diyakini Warsubi selalu diijabah oleh Allah SWT. Dia juga meyakini bisa sampai di titik sekarang tidak lain karena izin Allah dan rida orang tua. (ang/jif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *